asal usul pedang di gunung padalarang
Bacajuga: Legenda Gunung Semeru, Paku Bumi di Tanah Jawa yang Ditancapkan Para Dewa. Sebagaimana banyak tempat di Jawa, Gunung Semeru juga memiliki misteri yang belum dipecahkan hingga saat ini. Bahkan, asal-usul Gunung Semeru juga dikaitkan dengan sejumlah legenda yang sudah turun temurun diyakini masyarakat sekitar. Asal-usul Gunung Semeru
BacaJuga: Wisata Bukit Geger di Bangkalan. Namun ketentraman sang raja bersama rakyatnya jadi guncang , ketika terjadi peristiwa yang menimbulkan aib besar bagi kerajaan. Peristiwa itu berawal ketika sang Putri Doro Gung dalam tidurnya bermimpi kemasukan "rembulan" dari mulutnya. Aneh, beberapa bulan kemudian sang putrid hamil secara gaib.
GunungPangrango berada dalam pengawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Taman Nasional yang telah berdiri sejak 1980 ini memiliki tanggung jawab untuk melindungi beragam vegetasi yang ada disana (meliputi G.Pangrango dan G.Gede). Gunung Pangrango sendiri merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Barat setelah Gunung Ciremai.
Menurutmitos nya penduduk asli kota Bandung berasal dari keturunan Wira dan Sekar. Begitulah Legenda fiktif Asal Mula Nama Kota Bandung, yang berasal dari kata "bendung" atau "bendungan" yang dibuat oleh Wira untuk memadamkan lahar panas Tangkuban Perahu. Menurut sejarah bendungan (Danau Bandung) itu seluas daerah antara Padalarang
Pindanggunung. Pindang Gunung adalah salah satu makanan khas dari Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Lebih tepatnya sering dijumpai di wilayah Kecamatan Parigi, Kecamatan Cijulang dan Kecamatan Cimerak. [1] Pindang ini mirip dengan sop ikan, tapi dibuat dengan bumbu khas Sunda yang kaya akan rempah.
Frau Sucht Reichen Mann Banker Antwortet. Sejarah Kota Padalarang, Asal Usul Hingga Perkembangannya Kini– Kota Padalarang merupakan salah satu dari wilayah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Letaknya hanya sekitar 7 kilometer dari pusat kota Bandung Barat, dengan pusat pemerintahan yang berlokasi di Desa Jayamekar. Secara definitif tercatat sebagai daerah tingkat II, mengikuti Kabupaten Bandung wilayah Barat yang berstatus sama. Keputusan tersebut juga sudah sesuai dengan UU No 12 Tahun 2007, tentang Pembentukan Kabupaten Bandung wilayah Barat di Prov Jabar. Padalarang sendiri berbatasan langsung dengan Kota Purwakarta, tepatnya Sagalaherang, Cisalak, dan Kota Cimahi. Wilayahnya merupakan dataran terendah pada 125 m dpl yang terbilang subur. Perkembangan kota ini terlihat secara signifikan tanpa melepaskan sejumlah identitas masa lalunya. Sejarah Awal Kota Padalarang Berkaitan dengan Dipati Ukur Berdasarkan sumber dari masyarakat setempat, sejarah nama Padalarang memiliki keterkaitan erat dengan Dipati Ukur. Kala itu Dipati Ukur sedang melakukan pelarian dari tentara Belanda bersama pasukannya. Mereka memasuki wilayah Desa Jaya Mekar dan melakukan permusyawaratan di sana. Sayangnya selama dilakukan perundingan, terdapat sejumlah pasukan yang melawan perintah Dipati Ukur. Hingga menyebabkan jatuhnya perintah hukuman gantung, peristiwa ini menyebabkan munculnya nama Kampung Gantungan. Sementara persenjataan yang dimiliki para pasukan pembangkang Dipati Ukur dikuburkan. Tujuannya agar tentara Belanda tidak dapat menemukan jejak keberadaan mereka kala itu. Daerah Cipadangmanah dipilih sebagai lokasi menguburkan senjata-senjata berupa keris, tombak, dan pedang. Hal ini pula menjadi cikal bakal tercetusnya kata Padang Larang yang kemudian berganti menjadi Padalarang. Lokasi Kampung Gantungan tidaklah jauh dari pusat pemerintahan Padalarang, Desa Jaya Mekar. Kota Padalarang terbagi atas 10 desa, yaitu Kertamulya, Cimerang, Cimerang, Campakamekar, Tagogapu, Ciburuy, Kertajaya, Cipeundeuy, Jaya Mekar, dan Laksana Mekar. Pada Kecamatan Padalarang terdapat pabrik lawas yang mengawali perkembangan kertas di Indonesia, bernama Fabriek. Fabriek telah beroperasi sejak tahun 1922 di bawah kepemimpinan Hoyer. Sebagai cabang pertama NV Papier Fabriek Nijmegen di Belanda. Kemudian selang 13 tahun pabrik kertas yang sama membuka cabangnya di Leces, Probolinggo, Jawa Timur. Kini pabrik tersebut merupakan tempat produksi kertas spesial dengan pengamanan khusus. Speciality paper adalah kertas dengan tanda air yang bisa kita terawang. Umumnya akan dipergunakan untuk membuat akta negara, ijazah, dan dokumen penting lainnya. Wilayah yang Kaya Bangunan Bersejarah Kota Padalarang disebut wilayah yang layak dijadikan sebagai kota tuanya Bandung Barat. Pemikiran ini tercetus lantaran cukup banyak bangunan tua peninggalan sejarah yang masih berdiri kokoh. Bukan sembarang bangunan saksi sejarah melainkan jejak peninggalan Hindia Belanda. Warisan bangunan bersejarah berhasil pihak Indonesia Hidden Heritage atau IHH temukan. IHH pula yang menjadi pencetus ide awal, menjadikan Padalarang sebagai salah satu destinasi kota tua Bandung di wilayah Barat. Setidaknya ditemukan empat heritage building dengan peranan penting bagi kehidupan masyarakat di masa lalu. Salah satunya sudah dijelaskan yaitu pabrik kertas, kemudian disusul stasiun tua yang beroperasi sejak 1884, kawedanan yang difungsikan sebagai Kantor DPRD KBB, dan komplek perumahan pejabat pabrik kertas di Gedong Lima. Upaya merealisasikan rencana Kota Tua di Padalarang, tergolong dalam usaha menaikan potensi ekonomi. Sejauh ini Goa Pawon telah lebih dulu dimulai sebagai pengembangan proyek wisata prehistoric. Disparbud pun dengan serius mengajak Institut Teknologi Nasional, dalam melakukan kajian arsitektur bangunan tua yang disebutkan. Hasil kajian itu direncanakan akan menjadi acuan untuk merealisasikan proyek Kota Tua. Bahkan Disparbud mengemasnya sebagai program kampus, dimana mahasiswa program arsitektur Itenas menggunakan pengetahuannya untuk kepentingan masyarakat luas. Program Kota Tua bertujuan melindungi kondisi cagar bangunan agar tidak tergerus modernisasi. Perlindungan atas kelangsungan eksistensi bangunan tua di wilayah Padalarang. Merujuk pada masifnya pertumbuhan pembangunan kota baru yang modern. Dengan begitu keseimbangan antara modernisasi perekonomian dengan sejarah masa lalu mampu berjalan seiring. Pemerintah daerah beranggapan jika sesuatu yang berpotensi menaikkan perekonomian masyarakat. Seharusnya tidak dilepaskan begitu saja, mengingat Jakarta dan Semarang juga sukses memperoleh pendapatan dari The Heritage City. Memiliki Masjid dengan Bangunan Terbaik Sedunia Masjid merupakan tempat ibadah bagi umat Islam, yang berfungsi sebagai tempat sujud, berdoa, sembahyang, dan kegiatan ibadah lainnya. Ada hal istimewa di Padalarang, lantaran Masjid Al Irsyad Satya terletak di sana. Masjid tersebut berhasil meraih penghargaan sebagai The Best World Building pada tahun 2011. Penghargaan bangunan terbaik yang diarahkan kepada Masjid Al Irsyad untuk kategori bangunan religi. Versi Archdaily and Green Leadership Award dengan penyelenggara BCI Asia pada tahun 2011. Sontak bukan hanya masyarakat setempat yang kerap beribadah khusus di bangunan megah tersebut. Melainkan datang pula dari sejumlah jemaah dari wilayah seperti Kota Bandung, Cimahi, Purwakarta, Garut, Subang, Jakarta, dan masih banyak lagi. Pembangunan Masjid Al Irsyad terletak di Kota Baru Padalarang, tepatnya pada 7 September 2009, jika dalam kalender Islam waktu itu adalah 17 Ramadhan 1430 H. Lama waktu pengerjaan hanya satu tahun untuk merampungkannya. Lantaran Agustus 2010, masjid diresmikan dan terbuka bagi jemaah yang hendak beribadah. Bangunan Masjid berdiri megah di atas areal dengan luas 1 hektar, serta terintegrasi langsung dengan Al Irsyad Satya Islamic School. Sekolah merupakan afiliasi dengan Madrasah Al Irsyad Al Islamiyah bertaraf Internasional. Kemegahan rumah ibadat Al Irsyad sejatinya hasil buah pemikiran Ridwan Kamil. Kala itu beliau masih menjabat sebagai Walikota Bandung. Bangunan terinspirasi dari bentuk Kabah di Mekah yang berbentuk kubus, mampu menampung hingga 1500 jemaah sekaligus. Sedangkan Fasad Masjid dibuat dengan susunan concrete block berbentuk kaligrafi. Bila diperhatikan secara khusus maka dapat terbaca susunan kalimat As Syahadah. Pembangunan Modernisasi Kota Padalarang Terkini Kota Baru Padalarang memiliki desain berbeda dengan Kota Lama, selain itu modernisasi pembangunan juga diakui mempunyai ciri khas tersendiri. Proses pembangunan dimulai sejak sembilan belas tahun yang lalu. Mengusung konsep pertama sebagai kota satelit, dengan harapan bisa menjadi kota pendidikan bagi masyarakat Jawa Barat. Demi mewujudkan rencana modernisasi tersebut, kota baru lantas dilengkapi dengan sejumlah fasilitas memadai. Tujuannya agar masyarakat dapat pindah dan tinggal tanpa mengalami kesulitan memenuhi kebutuhannya. Fasilitas umum yang tersedia seperti taman, pusat perkantoran, hotel, mall, destinasi wisata, sekolah, dan banyak lagi. Bahkan berdasarkan sektor wisata Padalarang, daya tarik utama yang mendatangkan pengunjung dari sejumlah kota layaknya Bandung, Jakarta, Cianjur, Subang, Garut, dan Purwakarta. Yaitu wisata berbentuk cagar budaya tradisional Sunda. Dimana dari tempat tersebut kerap mengadakan kompetisi tingkat global. Selain itu Puspa Iptek turut menjadi identitas baru Kota Padalarang, lewat kehadiran Sundial. Sundial alias jam matahari satu ini merupakan yang pertama dan terbesar sedunia. Ketinggian bangunan mencapai 20 meter dan berfungsi sebagai jam horizontal atau vertical. Jam matahari secara khusus diresmikan oleh Menristek. Puspa Iptek adalah pusat bagi peragaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bukan hal berlebihan menyebut Sundial adalah ciri khas kota yang baru, terbukti pada Mei 2002 Museum Rekor Indonesia mencatatnya sebagai jam matahari terbesar di Indonesia. Jam juga menunjukkan bulan dari Januari hingga Desember. Modernisasi Kota Padalarang juga terfasilitasi berkat kehadiran kawasan komersial. Mulai dari menawarkan konsep alam eksotis yang terpadu dengan wisata kuliner. Membuat masyarakat bisa menikmati santapannya, sekaligus melihat etnik budaya tradisional dari alam terbuka. Pembangunan Fasilitas Umum Semakin Lengkap Masyarakat yang berdomisili di Kota Padalarang tidak lagi harus mengunjungi mall-mall di Bandung. Pasalnya pusat perbelanjaan yang tersedia kini, tidak kalah bagus dari Paris van Java Mall, Citywalk, Festival Citylink ataupun Miko Mall. Demikian halnya pula dengan keinginan melihat karya seni seperti yang terpampang di Galeri Wayang Golek Cupumanik, atau NuArt Sculpture Park. Cobalah pergi ke pusat wisata budaya bernama Bale Seni Barli. Taman pun menjadi pertimbangan pembangunan fasilitas umum, semua dirancang secara tematik bahkan dapat menyamai keindahan Taman Begonia Lembang. Sumber hiburan teater alias bioskop bagi masyarakat Kota Baru juga menyamai kecanggihan sejumlah kota besar. Amazing 4D Theatre diakui sebagai yang tercanggih sekota Bandung. Berminat mengunjunginya bisa mengambil akses jalan tol Purbaleunyi dan keluar dari tol Padalarang. Shuttle bus juga tersedia dengan rute terminal Leuwi Panjang. Demikianlah sejarah dan perkembangan kota Padalarang hingga hari ini.
Sebelum munculnya senjata api, pedang adalah senjata paling penting di dunia. Mungkin tidak ada senjata lain yang memiliki dampak seperti itu dalam sejarah dunia. Pedang memainkan peran di hampir setiap budaya di seluruh dunia. Sebagai senjata pilihan para pahlawan, sering kali pedang ditampilkan secara menonjol dalam legenda dan mitos. Ada pedang yang memadukan sejarah dan fiksi yang tak terpisahkan, dengan berbagai kekuatan gaib yang dikaitkan dengan mereka. Fiksi modern juga menyumbang banyak pedang menakjubkan, memperoleh tempatnya dalam budaya pop. Nah, inilah 10 pedang menakjubkan dari legenda dan fiksi. 1. Zulfiqar. Zulfiqar adalah salah satu pedang paling terkenal dalam sejarah Islam. Pedang ini dimiliki oleh Hazrat Ali, yang mendapatkannya sebagai hadiah dari Nabi Muhammad SAW. Ali RA menggunakannya di sejumlah pertempuran, terutama Pertempuran Uhud. Pedang ini juga dipegang oleh Imam Hussain RA selama Pertempuran Karbala. Pedang adalah objek penghormatan dalam budaya Islam. Zulfiqar adalah salah satu dari 10 pedang menakjubkan yang pernah ada dalam sejarah. Secara historis sering digambarkan sebagai pedang berbilah ganda seperti pada bendera Muslim. Dan juga biasanya ditunjukkan dalam penggambaran Ali Syi'ah. Menurut Shi'ite, pedang itu turun dari surga. Meskipun, tidak ada narasi dalam Islam Sunni yang mengatakan bahwa pedang itu turun dari surga, atau bahwa pedang itu bermata dua. 2. Excalibur. Siapa pun yang akrab dengan legenda Arthurian pasti pernah mendengar tentang Excalibur yang terkenal itu. Pedang itu disebut Caledfwlch dalam bahasa Welsh. Pedang ini disebut-sebut sebagai pedang Raja Arthur dan telah sering dikaitkan dengan kedaulatan Britania Raya. Excalibur diberikan kepadanya oleh Lady of the Lake, dan memiliki kekuatan magis. Pedang tersebut tidak bisa dihancurkan dan sarung pedangnya melindungi sang pengguna dari bahaya fisik. Morgan Le Fay, penyihir wanita dan saudara tiri dari Arthur, mencuri pedang itu, meskipun pedang itu kemudian ditemukan kembali tanpa sarungnya. 3. Kusanagi no Tsurugi. Secara harfiah berarti Pedang Pemotong Rumput, Kusanagi-no-Tsurugi adalah salah satu kerajaan di kekaisaran Jepang. Diyakini telah ditemukan dari tubuh ular raksasa. Selain itu, kemudian dioegang oleh prajurit terkenal Yamato Takeru. Selama pertempuran, ia mengetahui bahwa pedang itu bisa mengendalikan angin. Menurut cerita rakyat, pedang itu hilang selamanya dalam pertempuran abad ke-14. 4. Sword of Omens. The Sword of Omens adalah senjata Lion-O, pemimpin ThunderCats dari serial kartun fiksi. Pedang ini punya berbagai kemampuan, seperti kemampuan untuk menyusut menjadi ukuran kecil ketika tidak digunakan. Seperti palu Thor, benda ini juga bisa terbang langsung ke tangan Lion-O ketika dipanggil. Juga bisa menembakkan ledakan energi dan membentuk perisai perlindungan. Tidak jarang juga pedang ini dapat memproyeksikan sinyal untuk memanggil ThunderCats lainnya, tidak seperti yang digunakan oleh Batman. 5. Durendal. Menurut legenda, Durendal adalah pedang Paladin Roland milik Charlemagne. Berbagai kemampuan dikaitkan dengan pedang ini, terlepas dari ketajamannya yang dapat menembus apa pun. Pada satu cerita pedang ini ditempa oleh Wayland the Smith dan diberikan kepada Charlemagne oleh seorang malaikat. Legenda lain mengatakan bahwa ia pernah menjadi milik Hector of Troy. Pedang itu seharusnya berisi berbagai bagian tubuh Santo Petrus, Santo Basil, dan Santo Denis dalam gagang emasnya. 6. Shamshir-e Zomorrodnegar. Secara harfiah berarti "pedang bertabur zamrud", senjata ini muncul dalam legenda Persia Amir Arsalan. Konon dulu pernah menjadi milik Raja Salomo, dan kemudian datang ke tangan seorang penyihir yang pada musim semi berubah menjadi setan bernama Fulad-zereh. Pedang ini adalah satu-satunya hal yang bisa membunuh iblis dan luka yang ditimbulkannya tidak bisa disembuhkan dengan mudah. 7. Joyeuse. Memiliki arti “gembira”, Joyeuse adalah pedang pribadi Charlemagne. Legenda mengatakan bahwa pedang itu mengandung Tombak Longinus. Dulu warnanya bisa berubah sampai tiga puluh kali sehari, di samping berbagai sifat magisnya. Charlemagne menggunakan Joyeuse untuk membunuh komandan Saracen, Corsuble. Pedang itu bahkan memiliki nama kota setelahnya. Pedang, yang diyakini sebagai Joyeuse, disimpan di Louvre. 8. Sword of Gryffindor. The Sword of Gryffindor muncul di salah satu seri sastra anak-anak paling terkenal, Harry Potter. Pedang ini adalah pedang buatan goblin yang dulu dimiliki oleh penyihir hebat Godric Gryffindor. Pedang itu muncul kapan pun seorang Gryffindor sejati benar-benar membutuhkannya. Harry Potter menggunakannya untuk menusuk Basilisk hingga mati di tahun keduanya di sekolah sihir Hogwarts, sehingga meningkatkan efeknya. Neville Longbottom juga pernah menghunus pedang ini, yang dengannya dia membunuh Nagini, ular peliharaan Voldemort. 9. Glory of Ten Powers. Tidak mengherankan bahwa pedang ini termasuk pedang dari legenda Tiongkok, mengingat kekayaan mereka. The Glory of Ten Powers adalah pedang yang ditempa oleh pasangan ajaib di Tibet. Dikatakan bahwa roh memasuki pedang pada saat penempaan, terinspirasi oleh cinta antara pasangan itu, dan hasilnya memberikan pedang dengan kekuatan magis. Namun, dikatakan telah dihancurkan kemudian oleh musuh pasangan itu. 10. Stormbringer. Stormbringer adalah pedang yang dipegang oleh Elric dari Melnibon, seorang penyihir aliran gelap dan protagonis dari serangkaian cerita fantasi dan novel karya Michael Moorcock. Pedang itu jahat, karena memakan jiwa siapa pun yang dibunuhnya, dan merusak penggunanya. Pedang ini memberi energi untuk mendukung Elric yang lemah. Namun dia menjadi sering membunuh teman-temannya juga. Elric juga tidak bisa menyingkirkan pedang ini saat ia ingin menyingkirkannya karena pedang ini Stormbringer adalah pedang ajaib. Selain itu, ini ditampilkan dalam beberapa kisah fantasi oleh penulis Michael Moorcock. Stormbringer dibuat oleh pasukan Chaos. Juga, itu digambarkan sebagai pedang hitam besar yang dilengkapi dengan rune aneh yang diukir jauh ke dalam bilahnya.
- Legenda Rawa Pening merupakan legenda yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah. Rawa Pening merupakan danau alami yang memiliki luas ini berada di empat wilayah kecamatan di Kabupaten Semarang, yaitu Kecamatan Bawen, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Tuntang, dan Kecamatan Banyubiru. Danau terletak di cekungan antara Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran. Danau menjadi obyek wisata dan tempat memancing ikan menggunakan Legenda Rawa Pening Legenda Rawa Pening berawal dari sebuah desa yang bernama Desa Ngasem, terletak di kaki Gunung Telomoyo. Baca juga Rute ke Gunung Gajah Telomoyo, Salah Satu Spot Melihat Rawa Pening Desa tersebut dipimpin oleh kepala desa yang arif dan bijaksana yang bernama Ki Sela Gondang. Ia memiliki seorang putri berparas cantik yang bernama Endang Sawitri. Pada suatu hari, desa membutuhkan tolak bala berupa pusaka sakti sebagai syarat agar penyelenggaraan acara merti desa dapat berjalan lancar. Lalu, Endang Sawitri diutus untuk meminjam pusaka sakti milik Ki Hajar Salokantara, sahabat Ki Sela Gondang. Ki Hajar Salokantara memberikan pesan kepada Endang Sawitri supaya ia tidak meletakkan pusaka di atas pangkuannya.
Sudah dua tahun saya dengan orang tua berada di Padalarang, dari kota Bandung pindah ke Kabupaten Bandung kemudian pindah ke Kabupaten Bandung Barat. Keputusan pindah-pindah rumah bukan karena apa-apa namun menyesuaikan dengan keaadan ekonomi yang cukup. Di Padalarang ini kami sekeluarga betah dan nyaman tinggal disini. Di rumah kontrakan yang cukup luas. Ada tradisi di keluarga kecil kami ini. Setiap sedang makan siang kami selalu bercerita, baik tentang keluarga atau lainnya. Masing teringat menu masakan ibu yang khas dengan sambal baladonya dan kala itu saya bercerita mengenai asal-usul nama Padalarang. Kemudian, cerita saya ini membuat Ibu saya bernostalgia akan masa mudanya yang pernah praktik kerja di Pabrik Kertas dekat Stasiun Bandung Barat itu. Cerita itu, akan saya kisahkan kembali disini. Asal Usul Nama Padalarang Saya memang penyuka buku dan sering membeli buku namun tak banyak juga bukubuku di rumah kontrakan kami, tetapi ada tulisan menarik bagaimana nama Padalarang itu muncul, Ryzki Wiryawan dalam bukunya Pesona Sejarah Bandung Hingga Awal Abad ke-20, diterbitkan oleh Penerbit Layung. Ia menuliskan asal usul nama dan cerita mengenai Padalarang ini, ia mengutip dari Dongeng-Dongeng Sunda Kabupaten Bandung yang di kumpulkan oleh Maryati Sastrawijaya, Kalsum, dan Kahyuna, terbit tahun 1988, yang ada kaitannya nama Padalarang dengan Dipati Ukur. “Disebutkan bahwa seorang warga bernama Ahmad Suteja, lahir tahun 1937, yang tinggal di Desa Jaya Mekar, mengisahkan kaitan nama Padalarangdengan Dipati Ukur. Menurutnya, ketika Dipati Ukur dikejar-kejar oleh tentara Belanda, mereka tiba di wilayah yang sekarang bernama Padalarang, dan mengadakan musyawarah di sana. Pada waktu itu ada sebagian pasukan Dipati Ukur yang melawan perintah Dipati Ukur, sehingga mereka dijatuhi hukuman gantung. Tempat kejadian iu kemudian dinamakan “Kampung Gantungan”. Akibat banyak pasukan yang tewas di gantung, banyak senjata-senjata yang tidak dipergunakan lagi. Karena dianggap merepotkan apabila membawa senjata-senjata tersebut, maka diputuskan bahwa senjata-senjata itu itu akan dikuburkan di dalam tanah agat tidak ditemukan tentara Belanda. Tempat dikuburkannya senjata-senjata berada di daerah Cipadangmanah. Senjata-senjata itu bermacam-macam, seperti keris, tombak, dan pedang. Akibat kejadian tersebut, tempat itu disebut "Padang Larang", tetapi kemudian berubah menjadi "Padalarang”. Kampung Gantungan itu sendiri dekat dengan rumah kontrakan kami dan satu desa dengan saya Desa Jayamekar. Dan,di Kecamatan Padalarang ini terdapat 10 Desa, ada desa Kertamulya, Padalarang, Cimerang, Campamekar, Tagogapu, Ciburuy, Kertajaya, Cipeundeuy, Jaya Mekar, Laksana Mekar. Pabrik Kertas Pertama di Indonesia Di Kecamatan Padalarang terdapat pabrik kertas pertama di Indonesia, yang dikenal NV. Papier Fabrik Padalarang. Berdiri tahun 1922 dengan direktrur Ir. CWJ Hoyer. Pabrik kertas di Padalarang ini merupakan cabang dari NV Papier Fabrik Nijmegen, Belanda, tahun 1935 pabrik kertas di Padalarang ini memiliki cabang di Leces, Probolinggo, Jawa Timur. Ketika tahun 1950, diadakan nasionalisasi peninggalan Belanda, termasuk pabrik kertas di Padalarang, yang kini di kenal PT. Kertas Padalarang.
- Kabupaten Magetan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang terkenal dengan Telaga Sarangan-nya. Kabupaten Magetan ini berada di kaki Gunung Lawu sehingga mendapat julukan Kota Kaki Gunung. Secara geografis, Magetan berbatasan dengan Ngawi di utara, Madiun di timur, Ponorogo dan Wonogiri di selatan, dan Karanganyar di juga Telaga Sarangan Magetan Asal-usul, Rute Menuju Lokasi, dan Harga Tiket Luas wilayah Kabupaten Magetan mencapai 688,85 kilometer persegi, dengan dihuni oleh jiwa berdasarkan data tahun 2020. Secara pemerintahan, Kabupaten Magetan memiliki 18 kecamatan dengan 235 desa atau dan Asal-usul Magetan Sejarah Kabupaten Magetan dimulai sejak masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam. Sebelum berbentuk kabupaten, Magetan disebut sebagai daerah mancanegara Kerajaan Mataram Islam. Namun daerah Magetan sendiri sebenarnya sudah dihuni sejak masa Kerajaan Kediri. Hal itu dapat dibuktikan dengan penemuan artefak dan sisa-sisa peribadatan umat Hindu berupa candi dan petirtaan. Tak hanya itu, Magetan sudah dihuni manusia sejak abad ke-12 juga dibuktikan dengan adanya prasasti menggunakan aksara Kawi dengan ciri penulisan kawi kwadrat yang identik dengan masa Kerajaan Kediri. Baca juga Sejarah dan Asal-usul Tulungagung, Kabupaten Penghasil Marmer yang Berjuluk Seribu Warung Kopi
asal usul pedang di gunung padalarang