bacalah kembali contoh teks resensi di atas dengan baik

Berikutini adalah beberapa unsur yang harus ada dalam pembuatan resensi. 1. Judul resensi. Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Judul yang menarik juga akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi. 2. Menyusun data buku. Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut: a. Teksceramah adalah teks yang berisi pemberitahuan, penyampaian suatu informasi baik pengetahuan maupun informasi umum lainnya untuk disampaikan di depan orang banyak oleh pakar atau orang yang menguasai bidangnya baik secara langsung maupun melalui media elektronik dan digital. Pengertian teks ceramah di atas senada dengan pernyataan Tim Masalahyang dinilai dalam penggalan resensi di atas adalah . a. Novel tersebut serius dan tidak cukup untuk menghibur Dimana dapat dibeli kain sutera yang dirawat dengan baik? 20. Bacalah teks berikut dengan saksama! Kedua contoh di atas adalah syair dan tantun dengan makna yang serius dan dalam. Tapi di masyarakat, selama 4 abad Lantas apa sih pengertian ringkasan itu sendiri? 4. Contoh Ringkasan Pengertian Ringkasan Ringkasan adalah suatu penyajian karangan atau tulisan yang panjang ke dalam bentuk yang lebih singkat, padat, jelas, dan efektif dengan tetap mempertahankan urutan tertentu (baik isi maupun sudut pandang) dari karangan/ tulisan yang diringkas. Istilahrekomendasi pada paragraf di atas adalah A. surat pernyataan B. surat anjuran C. surat penguatan D. surat pengenalan E. surat penghargaan Baca Juga : Kumpulan Contoh Soal dan Jawaban USBN Kelas XII SMA/SMK Tahun 2019 2. Cermati kutipan puisi berikut. Di sebuah Halte Bis Karya Sapardi Djoko Damono Hujan tengah malam membimbingmu ke Frau Sucht Reichen Mann Banker Antwortet. Halo, Quipperian! Ayo, siapa yang mau cari tahu lebih dalam tentang resensi buku dan contoh-contohnya? Secara singkat, sebuah resensi dibuat untuk menilai suatu karya dari orang lain. Dari resensi, pembaca bisa tahu masukan lain mengenai karya tersebut. Nah, apakah kamu tertarik mau membuat resensi buku? Atau mau menambah pengetahuan supaya nilai bahasa Indonesia kamu tetap maksimal? Yuk, langsung saja simak pembahasannya di bawah ini, ya. Sekilas tentang Resensi Buku Quipperian, dilansir dari Wikipedia, resensi berasal dari bahasa Belanda resentie dan bahasa Latin recensio, recensere, atau revidere. Arti kata ini bermakna mengulas kembali, melihat kembali, menimbang, atau menilai. Jadi, resensi buku adalah suatu penilaian terhadap sebuah buku. Sebenarnya enggak cuma buku saja yang bisa diresensikan, Quipperian tapi bisa juga berupa karya seni film dan drama. Resensi buku biasanya ditulis berdasarkan sudut pandang si penulis sendiri sebagai penikmat. Maka, setiap resensi buku tulisannya akan berbeda satu sama lain, karena sudut pandang pun berbeda-beda. Resensi buku benar-benar ulasan dari si penulis, tanpa ada pendapat orang lain di dalamnya. Biasanya, resensi mengandung kelebihan, kekurangan, dan informasi dari buku yang hendak disampaikan ke pembaca. Penulisan resensi harus berdasarkan pengamatan yang kritis, serta berimbang antara kelebihan dan kekurangan. Dalam menulis resensi buku, kamu juga harus memberitahu siapa penulis buku, sinopsis, dan informasi penting lainnya di dalam buku. Beberapa tujuan dibuatnya resensi buku, antara lain untuk mengulas buku, menyampaikan informasi dengan mudah, membantu memberi pertimbangan, memberikan pencerahan. Manfaat Resensi Buku Berikut ini beberapa manfaat resensi buku, Quipperian. Bahan pertimbangan Resensi buku bisa memberikan gambaran pada pembaca tentang sebuah buku. Nilai ekonomis Mendapatkan uang atau imbalan atau buku-buku yang diresensikan secara gratis dari penerbit jika resensi kamu muncul di media. Sarana promosi buku Resensi buku biasanya dari buku baru yang belum pernah diresensikan sehingga bisa dijadikan sarana promosi buku baru tersebut. Pengembangan kreativitas Makin sering menulis, makin pula terasah kemampuan kamu. Begitu juga dengan makin sering menulis resensi buku, makin terasah pula kreativitas kamu. 1. Contoh Resensi Buku Non Fiksi Buku yang diresensi kali ini adalah buku non fiksi yang membahas pengalaman pribadi penulis. Berikut contoh resensi buku non fiksi yang bisa kamu cek Identitas Buku Judul buku God Explained in a Taxi Ride Pengarang Paul Arden Penerbit Perigee Tahun Terbit 2009 Tebal halaman 123 halaman Sinopsis Buku Sejak awal peradaban, lebih banyak pikiran dicurahkan untuk memahami Tuhan dibanding topik lainnya. Namun tak seorang pun dapat memahaminya. Akhirnya buku kecil ini berhasil menjelaskan dalam sekali perjalanan naik taksi. Isi Resensi Buku God Explained in a Taxi Ride ini menceritakan tentang pengalaman penulis bagaimana cara pandang ia tentang ketuhanan. Paul Arden adalah penulis beberapa buku tentang periklanan dan motivasi. Beberapa karya buku lainnya yang terkenal adalah Whatever You Think, Think The Opposite dan It’s Not How Good You Are, It’s How Good You Want To Be. Dalam bukunya yang berisi filosofi ketuhanan menurutnya ini, Paul Arden tidak berusaha memberitahu mana agama yang benar dan salah. Ia lebih menekankan pada kepercayaan akan masing-masing orang di muka bumi, tentang bagaimana kepercayaan itu memengaruhi kepribadian dan tingkah laku. Kelebihan Buku Paul Arden bisa membawakan karya ini dengan bahasa yang mudah dimengerti beserta ilustrasi-ilustrasinya. Meskipun ia memberikan pandangan pribadinya, tapi tidak ada kesan memojokkan kepercayaan tertentu, melainkan seolah Arden mengajak kita semua untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan. Kekurangan Buku Meskipun judulnya seolah memberi kesan bahwa buku ini bisa dimengerti dalam sekali perjalanan taksi, tapi sebenarnya tidak semudah itu. Buku ini merupakan buku filosofi yang perlu dibaca oleh orang berpikiran terbuka dan perlu analisa lebih lanjut tentang apa yang dibaca. 2. Contoh Resensi Buku Fiksi Quipperian, tidak cuma buku non fiksi yang bisa kamu jadikan resensi, buku fiksi pun bisa lho. Berikut contoh resensi buku fiksi. Identitas Buku Judul Buku Anak Kost-Kostan Pengarang Serena Tria Penerbit Pustaka Remaja Tahun terbit 2009 Tebal halaman 341 halaman Sinopsis Buku Buku fiksi berupa novel dengan genre komedi ini terinspirasi dari kisah pribadi penulis yang dibalut dengan kisah fiksi. Beberapa kejadian penting jadi adegan-adegan ikonik yang bahkan sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu. Buku ini berkisah tentang kehidupan anak kost, dari tiga sudut pandang tokoh yang berbeda, Rena, Asri, dan Yana. Rena adalah mahasiswa jurusan psikolog, pendatang dari Jawa Timur, tokoh ini terkenal sebagai tokoh yang punya logat daerah medok dan suka mengeluarkan celetukan-celetukan yang konyol. Asri, seorang apoteker yang baru saja putus cinta karena ditinggal menikah sang kekasih, jadi salah satu tokoh yang paling mellow dan sendu. Sedangkan Yana, seorang jurnalis televisi yang sibuk meniti karier sambil membiayai adiknya sekolah. Ketiganya sering menghabiskan waktu bersama di kost-kostan dan selalu ada saja kejadian lucu yang terjadi di antara ketiganya. Tidak semua kisah lucu dalam buku ini diangkat dari kisah nyata, karena nyatanya buku ini adalah karya fiksi dari Serena. Kelebihan Buku Buku komedi ini bisa menceritakan sisi menyenangkan dan seru dari kehidupan kost-kostan, khas anak perkotaan. Lewat buku ini, pembaca yang hendak merantau pun diharapkan bisa mempersiapkan diri karena kisah-kisah dalam buku ini pun terinspirasi dari kisah nyata. Karakter Rena yang polos sangat menghibur, apalagi celetukannya yang terkesan tidak pandang situasi kondisi. Sementara karakter Asri digambarkan sebagai tipikal wanita muda yang sedang patah hati dan karakter Yana merupakan simbol dari feminisme masa kini, di mana seorang perempuan ikut bertanggung jawab menanggung beban keluarga. Kekurangan Buku Sayangnya, masih banyak kesalahan penulisan, pengetikan, dan tanda baca dalam buku ini. Ada beberapa adegan yang sebenarnya sangat lucu, tetapi karena penulis kurang bisa menyampaikan dengan baik, adegan pun jadi terkesan biasa saja. Butuh waktu dua kali untuk memahami apa maksud leluconnya. 3. Contoh Resensi Buku Pelajaran Resensi buku juga bisa diberikan untuk buku pelajaran. Berikut contoh resensi buku pelajaran. Identitas Buku Judul Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX Penulis Atikah Anindiya Rini, Suwono, Suhartanto Penerbit Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun terbit Juli, 2008 Tebal halaman 194 halaman Sinopsis Buku Buku pelajaran ini berisi informasi seputar bahasa Indonesia yang bisa dipelajari khusus untuk anak SMP kelas IX. Di dalamnya ada berbagai bentuk kegiatan, seperti memahami dialog interaktif, memahami wacana tulis, menulis iklan, dan meresensi. Ada juga kegiatan untuk mengarang, memahami syair, dan menilai isi cerpen. Agar tidak bosan, penulis pun membuat beberapa tugas untuk siswa berupa memusikalisasi puisi, menulis cerpen, pidato, karya ilmiah, surat, dan memahami novel, serta menanggapi pementasan drama dan membuat teks drama. Buku ini memang dikemas sebagai sarana pembagian ilmu oleh guru pada murid dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa SMP. Buku ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan belajar dan terampil bahasa Indonesia dan materinya sudah disesuaikan dengan kurikulum terbaru. Kelebihan Buku Buku ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, sehingga siswa pun bisa belajar sendiri di rumah dengan mudah. Topik-topiknya pun berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, hingga jadi bisa lebih mudah dipahami siswa. Selain itu, kegiatan yang dianjurkan dalam buku ini sangat menarik sehingga kelas tidak akan jadi membosankan. Kekurangan Buku Buku ini menggunakan metode yang lebih menyarankan pada praktik seperti pelatihan dan apresiasi sastra. Alangkah lebih baiknya apabila di dalam buku diberikan sedikit teori, hanya sebagai dasar pengetahuan saja. 4. Contoh Resensi Buku Pengetahuan Kali ini Quipper Blog mau memberikan contoh resensi buku pengetahuan. Simak di bawah ini, yuk. Identitas Buku Judul Anti Panik Mengasuh Bayi 0-3 Tahun Penulis Tiga Generasi Penerbit Wahyumedia Tahun terbit 2016 Tebal halaman 392 halaman Sinopsis Buku Menjadi orang tua merupakan anugerah terindah yang Tuhan berikan kepada kita. Tugas kita adalah menjaga dan merawat si buah hati dengan cinta dan kasih sayang. Buku ini akan membantu para orang tua dalam mengasuh bayi dengan cinta. Terdapat banyak tips dan pengetahuan bagi para orang tua agar bisa melakukan pengasuhan dengan benar sesuai dengan arahan pakar psikolog dan dokter anak yang menuangkan ilmunya dalam buku ini. Itulah sekilas mengenai sinopsis dari buku Anti Panik Mengasuh Bayi 0-3 Tahun. Bagi orang tua baru, memiliki buku ini sangat bermanfaat. Sebab, di dalamnya ada banyak sekali informasi cara mengasuh sejak lahir hingga anak 3 tahun. Meskipun buku pengetahuan, tapi buku ini dikemas dengan baik melalui ilustrasi dan kalimat-kalimat yang mudah dimengerti. Selain itu, ada banyak sekali mitos dan fakta yang diutarakan dalam buku ini mengenai cara mengasuh anak. Kelebihan Buku Berbasis ilmiah, buku ini bisa menyampaikan maksudnya dengan sangat santai dan mudah dimengerti. Pembaca yang berstatus sebagai orang tua, apalagi orang tua baru tidak akan merasa dihakimi saat ketidaktahuan mereka dikoreksi dalam buku ini. Ilustrasi gambar yang ada di dalamnya pun sangat menghibur. Kekurangan Buku Bagi orang tua baru mungkin buku ini sangat membantu, tetapi bagi yang sudah memiliki anak sejak lama, buku ini terkesan banyak memberikan teori-teori yang sulit dilakukan pada anak. 5. Contoh Resensi Buku Novel Nah, satu lagi contoh buat kamu nih Quipperian yakni contoh resensi buku novel. Yuk, simak contohnya di bawah ini. Identitas Buku Judul I Love Your Secrets Penulis Gaby Kusuma Penerbit Elexa Printing Tahun terbit 2017 Tebal halaman 123 halaman Sinopsis Buku Ray tidak bisa memungkiri perasaan aneh yang terus berkembang dalam benaknya setiap kali ia melihat Siska. Tetapi, Ray sadar bahwa dalam pembawaan Siska yang ceria, perempuan itu sebenarnya menyimpan rahasia kelam yang rasanya sulit untuk digali. Meski begitu, Ray tetap setia menjadi pendengar Siska di kala Siska membutuhkan. Lantas, apakah Siska punya perasaan yang sama dengan Ray? Itulah sekilas mengenai sinopsis buku novel I Love Your Secrets. Buku ini memiliki dua karakter utama, yakni Ray dan Siska. Keduanya baru saja masuk kuliah di jurusan yang sama, yakni Psikologi. Ray dan Siska bertemu ketika mendapatkan tugas kelompok bersama. Selama menjalankan tugas dengan Siska, Ray sebenarnya sadar kalau ia punya perasaan lebih dari sekadar teman. Tapi, sayangnya Siska kerap menjauhi Ray apalagi ketika Ray berusaha mengutarakan perasaannya. Sampai suatu hari, Ray tidak sengaja mendengar obrolan Siska dengan sang Mama di telepon, sedikit rahasia kelam Siska pun terdengar. Kelebihan Buku Penggambaran karakter Siska sangat kuat dalam buku ini, seolah mau menyuarakan bahwa meskipun Siska punya masa lalu yang kelam dan misterius, tapi tokoh ini punya dampak yang luar biasa bagi tokoh Ray dan kawan-kawan lainnya. Alur penulisan pun sangat halus, sehingga tidak ada kesan loncat-loncat’ dari adegan ke adegan lain. Kekurangan Buku Meskipun karakter Siska terkesan kuat, namun sayangnya karakter ini tidak dimaksimalkan karena sepanjang novel penulis terkesan hanya peduli pada perasaan Ray. Padahal, karakter Siska bisa lebih berpotensi apabila dikembangkan lebih banyak. Quipperian, itulah pengertian dan contoh resensi buku. Apabila kamu mau baca artikel menari lainnya, kunjungi langsung Quipper Blog, ya. Sampai bertemu di artikel menarik lainnya! Penulis Serenata Cara menulis resensi akhir-akhir ini banyak yang mempelajarinya. Selain untuk keperluan tugas sekolah, ternyata juga dapat dijadikan pekerjaan sampingan yang bisa menghasilkan uang loh. Kok bisa meresensi bisa menghasilkan uang? Seperti yang pernah saya singgung pada artikel-artikel sebelumnya. Bahwasanya menguasai cara menulis resensi dapat membantu menambah uang saku dengan cara mengirimkan ke surat kabar, tabloid atau semacamnya. Jadi buat kamu yang masih mengerjakan resensi sekedar tugas kelas, sekarang Anda menguasai cara menulis resensi lebih dari itu. Sayangnya agar bisa menulis resensi dibutuhkan kemauan dan mengetahui beberapa pembahasan seperti menguasai unsur-unsurnya, struktur, jenis resensi dan pengertiannya. Pengertian Menulis Resensi Secara umum, pengertian menulis resensi diambil dari kata recensere yang bermakna menilai kembali. Kemudian untuk memudahkan dalam pemahaman, resensi diartikan sebagai kegiatan menilai atau menimbang kembali hasil karya. Bisa karya berbentuk buku, karya film ataupun karya musik. Ternyata menurut para ahli, terkait mendefinisikan ada beberapa pendapat sebagai berikut. Zaenuddin Menurut Zaenuddin 2004 memfokuskan pada pengertian resensi buku, yang mengartikan bahwa upaya seseorang untuk melakukan penilain ulang terhadap kualitas buku. Dalam proses menilai ulang, peresensi bisa menilai aik buruknya buku tersebut apa saja. Jika ditemukan informasi penting yang baru, itu juga yang harus disampaikan ke pembaca secara singkat, padat, jelas dan mendetail. Hakim Pendapat Hakim lebih singkat. Resensi adalah tulisan yang ditulis menggunakan bahasa deskripsi dan dibubuhi pandangan kritis sesuai dengan tema dan pokok pembahasan yang diresensi. Putra Berbeda dengan putra, kata resensi memiliki istilah lain seperti rehal, bedah buku, tinjauan buku, book review, pustaka, timbangan buku dan ulasan buku. Dimana resensi buku sebagai objek. Suhandang Dijelaskan lebih luas lagi oleh Suhandang, bahwasanya resensi tidak selalu berbentuk resensi buku saja. Di era yang sekarang sudah mengalami perkembangan pesat, resensi juga dapat digunakan untuk resensi pertunjukan teater, film, hingga resensi music juga loh. Baca Juga Resensi Buku Non Fiksi Contoh dan Penjelasan Lengkapnya Hasnun Lebih kritis, menurut Hasnun resensi buku dengan kritik buku memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Resensi lebih menekankan memberikan penilaian secara garis besarnya saja terhadap yang diresensi. sedangkan kritik buku lebih memfokuskan pada penilaian isi buku itu lebih mendetail dan rinci. Atau, dalam makna singkat dan sederhana, resensi buku dapat diartikan sebagai catatan yang disertai dengan komentar singkat dari pihak peresensi. Samad Sementara Samad mendefinisikan resensi sebagai ringkasan yang menilai sebuah karya. Tentunya, bagi peresensi memiliki kewajiban untuk mengetahui, menikmati, membaca yang hendak di resensi terlebih dahulu. Sudarman Berbeda lagi dengan pendapat Sudarman 2008 yang mengungkapkan bahwasanya resensi adalah wawasan yang akan mengulas baik atau buruk yang dierensi. Di sinilah penulis bertugas untuk memberikan penilaian, kritik isi buku terhadap objek yang direview. Dalman Resensi buku menurut Dalman 2015 adalah istilah yang digunakan untuk menilai kelebihan dan kelemahan buku. Mursidi Berbeda dengan pendapat Mursidi, yang mengartikan bahwa resensi sebagai upaya menilai karya orang lain. Tidak sekedar memberikan penilaian saja, tetapi juga membahas, mengkritik dan mengungkapkan kembali isi buku, apakah di sana ditemukan kelemahan dan kelebihannya. Fanani Fanani mendefinisikan resensi sebagai upaya untuk menilai objek resensi. Objek resensi itu sendiri memiliki banyak macamnya. Ada resensi buku, resensi film, resensi music dan masih banyak lagi. Itulah beberapa pendapat resensi menurut para tokoh. Jika dibuat sebuah kesimpulan, maka resensi dapat diartikan sebagai aktivitas seseorang untuk menimbang, meringkas sebuah buku yang disertai dengan komentar. Disamping itu, resensi sebagai upaya untuk mengulas baik buruk, kelemahan dan kelebihan dari isi buku yang dituliskan. Unsur-Unsur Menulis Resensi Cara menulis resensi tidaknya semudah membaca pengertian yang sudah kita baca di bab sebelumnya. Sebuah resensi yang dapat dikatakan baik, apabila memuat unsur-unsur sebagai berikut. Judul Resensi Judul resensi menjadi unsur yang paling penting. Ketika meresensi buku, ada dua judul. Judul pertama adalah judul bawaan buku yang diulas. Sedangkan judul yang kedua adalah judul ulasan resensi yang peresensi buat. Pembuatan judul resensi pada ulasan yang Anda buat, harus dibuat agar tetap menarik. Pertanyaannya, bagiamana membuat judul yang menarik? Jawabannya sederhana, cukup ditulis menggunakan bahasa yang singkat, padat dan jelas. Meskipun judul ditulis secara ringkat dan pendek, pembaca tergelitik dan penasaran ingin membaca ulasan dari resensi yang Anda buat. Penulisan yang menarik tidak hanya bagian judul, tetapi juga bagian ulasan resensi ditulis secara menarik. Baca Juga Ingin Resensi Buku Dimuat? Kenali 6 Identitas Buku di Penerbit Buku Menyusun Data Buku Menyusun data buku juga menjadi unsur yang wajib ada saat meresensi buku. Dalam bahasa umumnya, menyusun data buku dapat diartikan dengan menyusun identitas buku. Adapun beberapa identitas wajib yang harus ada saat meresensi buku sebagai berikut. Judul Buku Judul buku yang diresensi tidak boleh diotak-atik oleh peresensi. Jadi tuliskan judul buku sesuai dengan judul aslinya. Penulis Buku Penulis buku juga wajib dituliskan agar memberitahu pembaca bahwa buku tersebut ditulis oleh si penulis A, atau B, atau C. Mengingat ada kemungkinan, judul sama, tetapi penulis berbeda. Penerbit Buku Mencantumkan penerbit buku sebagai identitas dan penanda. Seperti yang diulas di nomor 2 yang memungkinkan ada kesamaan data buku, tetapi diterbitkan oleh penerbit yang berbeda. Tebal Buku Seberapa penting mencantumkan ketebalan buku? Mungkin ada yang menganggap tidak penting. Tapi sebenarnya ini penting banget loh. karena dalam meresensi buku hanya melihat cover depan, tidak bisa melihat punggung buku, maka mencantumkan tebal atau jumlah halaman buku memberikan gambaran setebal apa buku tersebut. Tahun Terbit Buku Tahun terbit juga penting dicantumkan. Salah satu tujuan penulisan tahun terbit buku adalah memberikan gambaran kepada calon penulis buku tersebut masih baru atau sudah lama. Tentu saja tahun terbit terbaru dapat memberikan pertimbangan bagi para calon pembeli buku. Ada calon pembeli buku yang sengaja mencari buku lawas, ada juga tipe pembaca yang suka membaca buku terbaru. Maka dari itu, agar cara menulis buku resensi lebih lengkap, wajib menyantumkan tahun terbit. ISBN Penyusunan data buku yang tidak kalah penting yang lain adalah menyantumkan nomor ISBN. Kelihatannya no ISBN hanya menyantumkan sederetan angka saja dan tidak berarti bagi pembaca. Namun, tahukah kamu juika sederetan angka ISBN tersebut memiliki manfaat dan fungsi loh. Diantaranya, berfungsi untuk memudahkan penjual buku untuk mengidentifikasi buku dan harga. ISBN juga dapat digunakan untuk mengetahui asal penerbit dan jenis buku terbitan dari luar negeri atau dalam negeri. Bagi penulis, ISBN sebagai hak cipta atau perlindungan karena sudah terdaftar di perpusnas. Baca Juga Begini Cara Menulis Buku Referensi Dari Karya Essay Membuat pembukuan Setelah mengetahui kelengkapan penyusunan data buku, langkah selanjutnya adalah membuat pembukaan. Bahasa sederhananya intro yang dibuat oleh peresensi sebelum masuk ke tubuh atau isi pembahasan yang akan Anda ulas. Tidak semua orang mampu membuat pembukaan yang menarik dan mengajak calon pembaca tertarik ingin membacanya loh. nah, buat kamu yang mengalami kesulitan hal yang sama, maka kamu bisa membuat lead pembuka yang menarik. Cara membuat lead yang menarik bisa membuat kesimpulan yang menarik. Bisa juga dengan mengambil pernyataan dari sumber buku yang paling bombastis menurut kamu atau bisa juga dibuat menggunakan bahasa dan gagasan yang Anda miliki. Tubuh/isi Bagian isi adalah adalah bagian yang berisi pernyataan dari isi buku yang sedang Anda review. Cara menulis resensi kuncinya adalah ringkas tetapi informative. Nah, inilah yang sebenarnya menjadi tantangan bagi peresensi. Anda sebagai peresensi dituntut bisa mengeksplorasi secara mendalam dan lengkap, namun tetap dikemas dengan sesingkat-singkatnya. Karena penulisan resensi buku secara keseluruhan hanya 1-2 halaman saja. Pokoknya, di bagian isi yang super singkat ini, peresensi juga harus bisa mengkritisi sekaligus mampu memberikan ulasan kelemahan dan kelebihan dari buku. Sampai di sini, barangkali Anda sudah ada gambarannya. Pernyataan resensi Unsur yang tidak kalah penting saat meresensi buku adalah, menyertakan pernyataan resensi. Sesuai dengan namanya, pernyataan berbentuk kalimat atau kata yang diambil secara utuh namun menarik dari sumber buku yang diresensi. Berbicara tentang pernyataan, ada dua bentuk pernyataan. Yaitu pernyataan langsung dan pernyataan tidak langsung. Nah, Anda bisa menggunakan salah satu atau salah duanya. Pernyataan yang diambil tidak perlu banyak, cukup satu atau dua pernyataan paling menarik dari buku tersebut, itu sudah cukup. Penutup resensi Cara menulis resensi yang terakhir, pastikan unsur terakhir harus terpenuhi. Yaitu bagian penutup resensi. Penutup resensi bisa dituliskan kesimpulan, dan rekomendasi buku tersebut cocok digunakan untuk siapa dan alasannya. Itulah beberapa unsur-unsur menulis resensi pada buku. Jika ingin meresensi film dan music, kurang lebih sama. Hanya beda objek bentuknya saja. Baca Juga Berikut Langkah Mengetahui Penerbit Buku Dosen yang Berkualitas Struktur Menulis Resensi Setelah mempelajari tentang pengertian dan unsur-unsur resensi, ada juga hal terpenting yang tidak kalah penting, yaitu menulis resensi sesuai dengan struktur. Struktur penulisan resensi memuat beberapa poin sebagai berikut. Orientasi Orientasi bagian struktur paling utama dalam teks resensi. Peresensi menuliskan dengan cara memberikan gambaran umum tentang isi dari yang diresensi. Termasuk dalam meresensi buku, film, drama maupun musik. Penulisan orientasi dapat dipaparkan dengan cara memaparkan secara umum latar belakang yang diresensi. tidak perlu dituliskan secara detail, cukup secara garis besarnya, hanya saja tetap mengandalkan pengemasan kalimat yang menarik. Tafsiran Sesuai dengan nama nya, tafsiran adalah menafsirkan karya baik karya buku, film, drama ataupun music. Tafsiran yang dapat diulas pada bagian buku secara singkat. Adapun muatan tafsiran yang wajib ada, yaitu mencantumkan kelemahan dan kelebihan dari karya tersebut. Termasuk mencantumkan kualitas karya. Evaluasi Struktur resensi yang ketiga adalah evaluasi. Sebagai referensi, Anda bisa mengulas karya dengan seksama dan hati-hati. Sesuai dengan nama nya, evaluasi adalah mengoreksi, memilih dan memilah bagian mana yang memiliki nilai lebih dan mana yang memiliki nilai kurang. Rangkuman Struktur yang paling akhir adalah rangkuman. Dibagian rangkuman, memuat kesimpulan terhadap karya yang sedang diresensi. Meskipun sebagai bentuk kesimpulan, pendapat peresensi tetap bisa dimasukan di sini. Ingat, kesimpulan ditulis secara singkat, padat dan tetap menarik untuk dibaca. Itulah struktur menulis resensi. Setelah mengetahui beberapa struktur di atas, tidak ada salahnya mengetahui macam-macam jenis resensi. Baca Juga Contoh Judul Buku Nonfiksi Jenis Menulis Resensi Mengetahui cara menulis resensi buku tidak cukup. Kita juga perlu tahu jenis resensi? Tidak banyak orang yang tahu ada banyak jenis resensi. Nah, untuk menjawab hal tersebut, berikut berikut macam-macamnya. Resensi Informative Jenis resensi informatif satu ini salah satu jenis resensi yang dikemas secara singkat, padat dan jelas. Fokus yang disampaikan lebih menekankan pada bagian-bagian yang terpenting-penting saja, seraya mengutarakan kelemahan dan kelebihan. Sehingga artikel tersebut kaya informasi. Resensi Deskriptif Resensi deskriptif adalah menggambarkan secara mendetail dan rinci sebuah karya. Jenis resensi ini ditulis dan bertujuan untuk memberikan informasi betapa pentingnya karya tersebut harus dinikmati. Tidak lupa juga disertai kelemahan dan kelebihan karya tersebut. Teks Resensi Kritis Teks resensi kritis dipaparkan lebih menonjolkan pada metode ilmu pengetahuan tertentu. Contohnya, novel Laskar Pelangi yang menggunakan pendekatan ilmi sosiologi. Oh iya, sebagai catatan, penulisan resensi ditulis secara objektif dan kritis. Jadi tidak ditulis semata-mata karena pandangan dari pembuat resensi tersebut. Itulah beberapa jenis menulis resensi buku. Nah, setelah mempelajari tentang struktur menulis resensi, kita masuk ke pembahasan inti. Yaitu mempelajari cara menulis resensi itu sendiri. Cara Menulis Resensi Buku Berbicara tentang bagaimana cara menulis resensi, pastinya setiap orang memiliki cara dan trik sendiri-sendiri. Nah, pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi pengalaman cara menulis resensi, yang difokuskan pada penulisan resensi buku. Memilih Buku Yang Diresensi Cara menulis resensi yang pertama, tentu saja menentukan buku yang hendak di resensi. Jika konteks meresensi karena inisiatif sendiri, bukan karena tuntutan tugas. Maka, carilah buku yang Anda sukai. Mengetahui Peruntukan Resensi Mengetahui peruntukan resensi terlebih dahulu, meresensi buku untuk kepentingan tugas, atau keinginan diri sendiri. Jika untuk kepentingan diri sendiri, umumnya dikirimkan ke surat kabar, majalah atau semacamnya. Membaca Buku Cara menulis resensi yang paling wajib dilakukan adalah membaca buku. Seorang peresensi tanpa membaca bukunya akan berdapak pada gaya bahasa dan value yang disampaikan. Setidaknya peresensi yang benar-benar membaca memiliki kesannya tersendiri. Membuat Catatan Cara menulis resensi yang lain, bisa dicoba adalah membuat catatan. Jadi agar tidak terkesan bekerja dua kali. Saat membaca buku tersebut, pastikan mencatat setiap kalimat atau poin-poin pentingnya. Cara ini terbukti efektif dan mempersingkat waktu dalam menuliskannya nanti. Menulis resensi Jika beberapa cara di atas sudah dipraktekan. Maka saat membuat resensi akan terasa mudah dan mengalir. Anda pun tidak perlu lagi membaca ulang dalam menuliskannya. Cukup membaca catatan yang sudah Anda tulis sebagai acuan. Nah, terkait dengan isi resensi apa saja yang harus dituangkan? Anda bisa kembali merujuk pada struktur dan unsur resensi di bab di atas. Semuanya ada di sana. Dari pembahasan di atas, sudah tahu gambaran bagaimana cara menulis resensi bukan? Sebenarnya menulis resensi itu mudah. hal yang mempersulit saat menulis resensi adalah dorongan untuk membaca bukunya. Apalagi jika buku tersebut sangat tebal. Nah, semoga dengan pembahasan yang cukup panjang ini bermanfaat buat Anda. selamat mencoba mempraktekannya. Salam literasi. Irukawa Elisa Soal dan jawaban dari tugas dalam buku Bahasa Indonesia kelas 11 SMA/ SMK/ MA/ MAK kurikulum 2013 terbitan kemendikbud bab 7 halaman 214. Peserta didik diminta mengerjakan soal tentang identifikasi resensi. Agar lebih jelas, sila perhatikan soal dan jawaban di bawah ini Soal Tugas 1. a. Bacalah kembali contoh teks resensi di atas dengan baik b. Secara berkelompok, identifikasilah resensi tersebut berdasarkan aspek-aspek berikut ! 1 identitas buku 2 ringkasan isi buku 3 keunggulan buku 4 kelemahan buku 5 rekomendasi c. Selain aspek-aspek tersebut, adakah aspek lain yang dibahas dalam resensi tersebut ? jelaskan ! 2. a. Cermatilah contoh resensi lainnya, untuk buku nonfiksi ! b. Cermati unsur-unsur yang ada pada resensi tersebut! c. Tuliskanlah hasil penilaian kamu pada teks tersebut ! d. Gunakan rubrik seperti di bawah ini ! Jawab 1. a. Saya sudah membaca teks resensi dengan baik. b. 1. Identitas buku Judul Novel Saksi Mata Pengarang Suparto Brata Penerbit Penerbit Buku Kompas Tebal x + 434 halaman 2. Ringkasan isi buku Paragraf 2, 3,4,5,6. 3. Keunggulan buku terletak pada paragraf 7,8, 9 dan sebagian paragraf 10 4. Kelemahan buku "Namun uniknya, tidak ada satupun terjemahan untuk kosakata Jepang tersebut. Jadi, bagi yang tidak mengerti bahasa Jepang, seperti saya juga, ya tebak-tebak sendiri saja sendiri. paragraf 10 5. Rekomendasi "Namun uniknya, tidak ada satupun terjemahan untuk kosakata Jepang tersebut. Jadi, bagi yang tidak mengerti bahasa Jepang, seperti saya juga, ya tebak-tebak sendiri saja sendiri. paragraf 10 c. Ada, yaitu pendahuluan pada paragraf pertama. Untuk soal no. 2 masih dalam proses pengerjaan. Di bagian ini kamu mengindentifikasi identitas buku yang diresensi dan mengungkapkan isi informasi buku yang 1Mengidentifikasi Identitas Buku yang DiresensiPerhatikanlah teks Bocah di Zaman JepangJudul Novel Saksi Mata Pengarang Suparto Brata Penerbit Penerbit Buku KOMPAS Tebal x + 434 halamanSetelah membaca novel yang sangat tebal ini, saya jadi teringat dengan novel Mencoba Tidak Menyerah-nya Yudhistira Massardhie dan juga novel Ca Bau Kan-nya Remy Sylado. Dalam novel Mencoba Tidak Menyerah, yang menjadi tokoh sentralnya adalah bocah laki-laki berusia sepuluh tahun, sedangkan dalam novel Ca Bau Kan yang telah diangkat ke layar lebar, digambarkan bagaimana keadaan Jakarta, kota era zaman penjajahan Belanda dengan sangat detail. Lalu apa hubungannya dengan novel Saksi Mata karya Suparto Brata ini?Dalam Saksi Mata, yang menjadi “jagoan” alias tokoh utamanya adalah bocah berusia dua belas tahun bernama Kuntara, seorang pelajar sekolah rakyat Mohan-gakko dan mengambil latar Kota Surabaya pada zaman penjajahan Jepang dengan penggambaran yang sangat apik, detail dan sangat memikat. Novel setebal 434 halaman ini sendiri sebenarnya merupakan cerita bersambung yang dimuat di Harian Kompas pada rentang waktu 2 November 1997 hingga 2 April berawal saat Kuntara secara tidak sengaja memergoki buliknya Raden Ajeng Rumsari alias Bulik Rum tengah berduaan dengan Wiradad di sebuah bungker perlindungan-belakangan baru diketahui oleh Kuntara kalau Wiradad adalah suami sah dari Bulik Rum. Hal itu membuat perasaan hatinya berkecamuk. Kuntara pun heran dengan apa yang dilakukan oleh Bulik Rum yang selama ini selalu dihormatinya. Namun ia bisa mengerti kalau ternyata Bulik Rum yang cantik ini menyembunyikan sejuta kisah yang tak bakal Rum adalah “pegawai” tuan Ichiro Nishizumi, meski pekerjaan sehari-harinya bekerja di pabrik karung Asko. Sebenarnya Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad tetapi tuan Ichiro Nishizumi tidak peduli dengan semua itu dan memboyongnya ke Surabaya. Baik Wiradad maupun ayah Bulik Rum sendiri tidak mampu mencegah keinginan Ichiro Nishizawa yang sangat berkuasa ini. Akan tetapi, Wiradad tidak mau menyerah begitu saja dan segera menyusul Bulik Rum ke Wiradad akan bertemu dengan Bulik Rum inilah terjadi sesuatu yang di luar dugaan. Okada yang gelap mata ini segera mengambil samurai kecilnya hingga akhirnya Bulik Rum menghembuskan nafas terakhir di bungker perlindungan. Okada yang selama ini sangat dihormati oleh Kuntara tenyata memiliki tabiat tidak beda dengan Tuan Ichiro sinilah awal kisah “petualangan” Kuntara dalam mengungkap kasus hilangnya Bulik Rum hingga upaya untuk membalas dendamnya bersama dengan Wiradad kepada tuan Ichiro Nishizawa dan juga Okada. Sejak kasus hilangnya Bulik Rum ini, keluarga Suryohartanan–tempat Kuntara dan ibunya menetap–mulai terlibat dengan berbagai kejadian yang mengikutinya. Kuntara yang tidak menginginkan keluarga ini terlibat dengan permasalahan yang terjadi dengan sengaja menyembunyikannya. Dengan segala “kecerdikan” ala detektif cilik Lima Sekawan Kuntara berupaya menyelesaikan kasus ini bersama dengan Wiradad. ***Sangat jarang sekali novel-novel “serius” di Indonesia yang terbit dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir yang menggunakan tokoh utama seorang anak kecil, selain dari novel Mencoba Tidak Menyerahnya Yudhistira ANM, mungkin hanya novel Ketika Lampu Berwarna Merah karya cerpenis Hamsad Rangkuti. Adalah hal yang menarik apabila membaca cerita sebuah novel “serius” dengan tokoh utama seorang anak kecil karena ia memiliki perspektif atau pandangan berbeda mengenai dunia dan segala sesuatu yang terjadi, bila dibandingkan dengan orang dewasa. Kita bisa membayangkan bagaimana seorang Kuntara yang baru berusia dua belas tahun menanggapi berbagai peristiwa yang terjadi dengan diri, keluarga, dan lingkungan sekitarnya pada masa penjajahan Jepang dan dengan “kepintarannya” ia mencoba untuk memecahkan persoalan tersebut. Meski menarik tetap saja akan memunculkan pertanyaan bagaimana bisa bocah dua belas tahun menjadi “sangat pintar”?Keunggulan lain dari novel ini adalah penggambaran suasana yang detail mengenai Kota Surabaya pada tahun 1944 zaman pendudukan Jepang, malah ada lampiran petanya segala! Suasana kota Surabaya di zaman itu juga “direkam” dengan indah oleh Suparto Brata. Kita bisa membayangkan bagaimanan keadaan kampung SS Pacarkeling yang kala itu masih “berbau” Hindia Belanda karena nama-nama jalannya masih menggunakan namanama Belanda. Juga tentang bungker-bungker–perlindungan yang digunakan untuk bersembunyi kala ada serangan udara–kebetulan saat itu tengah berkecamuk Perang Dunia II. Tidak ketinggalan juga tentang stasiun kereta api Gubeng yang tersohor arek Suroboyo yang tentunya mengenal seluk beluk kota Buaya ini, Suparto Brata jelas tidak mengalami kesulitan untuk melukiskan keadaan ini. Apalagi ia adalah penulis yang hidup dalam tiga zaman, kolonialisme Belanda, pendudukan Jepang dan era kemerdekaan. Penggambaran suasana yang detail ini juga berkonsekuensi kepada cerita yang cukup panjang meski tetap tanpa adanya maksud untuk ini juga diperkaya dengan adanya kosakata dan lagu-lagu Jepang yang makin menghidupkan suasana zaman pendudukan balatentara Jepang di Indonesia. Namun, uniknya, tidak ada satupun terjemahan untuk kosakata Jepang tersebut. Jadi, bagi yang tidak mengerti bahasa Jepang, seperti saya juga, ya tebak-tebak saja seperti itulah yang disebut dengan resensi. Di dalamnya tersaji informasi tentang tanggapan atau komentar mendalam tentang kelebihan dan kelemahan suatu karya. Dalam contoh di atas, objek yang ditanggapi berupa novel. Selain itu, objeknya dapat berupa buku ilmu pengetahuan, film, pementasan drama, album lagu, lukisan, teks. Sebagaimana yang tampak pada contoh di atas bahwa di dalam teks yang berupa resensi mencakup informasi identitas karya, ringkasan, serta ulasan kelebihan dan kelemahan isi karya itu. Di samping itu, dapat pula disajikan rekomendasi penulis resensi itu untuk a. Bacalah kembali contoh teks resensi di atas dengan baik! b. Secara berkelompok, identifikasilah resensi tersebut berdasarkan aspek-aspek berikut! 1 identitas buku, 2 ringkasan isi buku, 3 keunggulan buku, 4 kelemahan buku, dan 5 rekomendasi. c. Selain aspek-aspek tersebut, adakah aspek lain yang dibahas dalam resensi tersebut? Jelaskan!2. a. Cermatilah contoh resensi lainnya, untuk buku nonfiksi! b. Cermati unsur-unsur yang ada pada resensi tersebut! c. Tuliskanlah hasil penilaian kamu pada teks tersebut! d. Gunakanlah rubrik seperti di bawah ini!Contoh Jawaban1. Pada jawaban ini, peserta didik mengidentifikasi resensi berdasarkan bagianbagiannya dari teks resensi yang telah Buku a. Judul Buku Saksi Mata b. Pengarang Suparto Brata c. Penerbit Kompas d. Tebal x + 434 halamanRingkasan Isi Buku Tokoh utama dalam novel ini adalah bocah laki-laki berusia dua belas tahun bernama Kuntara, yaitu seorang pelajar sekolah rakyat Mohangakko dan mengambil latar Kota Surabaya pada zaman penjajahan Jepang dengan penggambaran yang sangat apik, detail, dan sangat memikat. Novel setebal 434 halaman ini sebenarnya merupakan cerita bersambung yang dimuat di halaman Kompas pada rentang waktu 2 November 1997 hingga 2 April 1998. Kisah berawal dari Kuntara secara tidak sengaja memergoki buliknya Raden Ajeng Rumsari alias Bulik Rum tengah bertemu dengan Wiradad di sebuah bunker belakang. Baru diketahui Kuntara kalau Wiradad adalah suami sah dari Bulik Rum. Semantara itu, Bulik Rum adalah “wanita simpanan” tuan Ichiro Nishizumi, meski pekerjaan sehari-harinya bekerja di pabrik karung. Sebenarnya, Bulik Rum sudah menikah dengan Wiradad tetapi tuan Ichiro Nishizumi tidak peduli dengan semua itu dan memboyongnya ke Buku Novel ini menyajikan cerita sejarah pada masa penjajahan zaman Jepang di Indonesia. Salah satu sejarah yang perlu diketahui oleh para Buku Novel ini tidak cocok untuk kalangan remaja bahkan untuk anak-anak. Lebih cocok untuk Membaca novel ini akan mengingatkan kembali pada peristiwa penjajahan zaman Jepang di Indonesia tepatnya di Kota Surabaya. Kosakata dan lagu-lagu Jepang yang disajikan menambah hidup suasana zaman pendudukan Jepang saat di Pada jawaban ini, peserta didik mencermati unsur-unsur resensi jenis buku lain yaitu nonfiksi. Pengerjaannya bisa berdasarkan format tabel yang ada disertai dengan penilaian. Aspek yang dinilai yaitu kelengkapan, ketepatan, kejelasan, keefektifan kalimat, kebakuan ejaan/tanda baca. Ilustrasi Resensi Buku. Foto DariuszSankowski by Contoh dan Sistematika Penulisan ResensiIlustrasi Resensi Buku. Foto jarmoluk by Tarian GantarPenulis Korrie Layun RampanPenerbit Indonesia TeraCetakan 2022Tebal x + 169 halamanMembaca cerpen-cerpen dalam Tarian Gantar bagaikan melakukan tamasya antropologis ke pedalaman-pedalaman Kalimantan, termasuk ke wilayah-wilayah yang belum terjamah. Selain itu, kita juga akan diajak ke berbagai tempat khusus, upacara adat, dan khasanah kesenian ini berhasil memperlihatkan relasi tidak terputuskan antara manusia dan lingkungannya. Meskipun isinya terdapat kemiripan perwatakan antara satu cerpen dan cerpen lainnya, tetapi tidak mengurangi sebuah keistimewaan kumpulan cerpen ini.

bacalah kembali contoh teks resensi di atas dengan baik