ayat alkitab tentang mencuri

Websiteini berisi seluruh isi Alkitab dari Perjanjian Lama (39 kitab) hingga Perjanjian Baru (27 kitab) beserta perikop (TB), ada 5 buah terjemahan alkitab yaitu: Bahasa Indonesia Terjemahan Baru [TB] 1974: versi Alkitab yang paling banyak dipakai. Bahasa Indonesia Sehari-hari [BIS] 1985: sebagai tambahan agar memudahkan pengertian. Siapapunyang berlaku jahat, perlu dihadapi dengan sikap yang sama, termasuk orang tua kita. Berikut adalah sejumah ayat Alkitab tentang orang tua yang jahat. Ia melakukan apa yang JAHAT di mata TUHAN, serta hidup menurut tingkah laku AYAHnya dan menurut dosa AYAHnya, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula. 1 Raja-raja 11:26. DalamYeremia 31:3, Tuhan berfirman, "Dari jauh Tuhan menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.". Tak hanya Yeremia 31:3, Alkitab memuat ayat lain yang mampu membangkitkan semangat umat dari perasaan insecure. Berikut kumpulan ayat Alkitab tentang insecure Aug Your Daily Bible Verse for Thursday | 2 Corinthians 11:25-27 | August 4, 2022 Your Daily Bible Verse for Thursday | 2 Corinthians 11:25-27 Apayang Perlu Anda Ketahui Tentang 28. Renny Kurnia. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 33 Full PDFs related to this paper. Download. PDF Pack. People also downloaded these PDFs. People also downloaded these free PDFs. Frau Sucht Reichen Mann Banker Antwortet. - Nama Yakub biasa disebut bersama-sama dengan Ishak, ayahnya, dan Abraham, kakeknya. Ketika Allah menyatakan diri-Nya kepada Musa dalam semak belukar yang terbakar di tanah Midian, Allah mengatakan "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun." Namun, dalam tradisi Yahudi dan Kristen Yakub adalah tokoh yang kontroversial. Namanya sendiri, Yakub dalam bahasa Ibrani berarti cerdik. Tidak mengherankan apabila tingkah-lakunya penuh dengan muslihat. Kitab Kejadian melukiskan bahwa bahkan sejak di dalam kandungan ibunya, Yakub telah berseteru dengan Esau, kembarnya yang sulung. Setelah semakin besar, Yakub dan Esau memperlihatkan pribadi yang bertolak belakang pula. Yakub lebih suka tinggal di kemah bersama orangtuanya, sementara Esau lebih suka berburu. Yakub menjadi anak kesayangan ibunya, Ribka, sementara Esau disayangi ayahnya, Ishak. Yakub seorang pencuri, tukang tipu, tukang curang? Dia dengan dorongan dan desakan ibunya, menipu, mencurangi dan berhasil mencuri hak kesulungan dan berkat kakaknya Esau. Bukanlah ini Yakub yang sama, yang oleh Tuhan diberi nama Israel, yang akhirnya menjadi ayah dari 12 anak, nenek moyang 12 suku Israel? Mengapa Tuhan memilih Yakub merupakan sebuah misteri. Dia bukan anak sulung, dia memiliki karakter yang sangat rendah dan buruk. Sesungguhnya, Yakub adalah sebuah gambaran dari manusia yang sudah jatuh dan kehilangan kemuliaan Allah. Ilustrasi perumpamaan gembala domba dalam Yohanes 10 Foto UnsplashYohanes 10 merupakan bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab. Pasal ini memuat 42 ayat Alkitab dengan tiga perikop, yakni “Gembala yang Baik”, “Yesus Ditolak oleh Orang Yahudi”, dan “Yesus di Seberang Sungai Yordan”.Ada beberapa peristiwa yang dibahas dalam Yohanes 10. Peristiwa yang tercatat dalam ayat 1-39 mengambil latar di Kota Yerusalem. Sedangkan peristiwa pada ayat 40-41 berlokasi di seberang timur Sungai Yordan, tempat Yohanes Pembaptis pernah Witness Lee dan Yasperin dalam buku Pelajaran Hayat Yohanes, jika dibaca dengan teliti, Yohanes 10 sebenarnya merupakan sambungan dari Yohanes 9. Apabila digabungkan, kedua pasal tersebut akan menjadi kesatuan firman kedua pasal itu, ada dua aspek utama yang diwahyukan mengenai diri Tuhan Yesus Kristus, yaitu Tuhan membuat orang buta melihat dan Tuhan menggembalakan orang-orang yang percaya samping itu, Yohanes 10 memuat perumpamaan tentang gembala asli, gembala palsu, dan domba. Untuk mengetahui makna dari perumpamaan tersebut, simak artikel Yohanes 10 Foto UnsplashBunyi Yohanes 10 dalam AlkitabSebelum membahas perumpamaan dalam Yohanes 10, ada baiknya untuk membaca ayatnya terlebih dahulu. Berikut beberapa ayat Alkitab Yohanes 10Aku berkata kepadamu Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal." Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada kata Yesus sekali lagi "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;Ilustrasi Yohanes 10 Foto UnsplashMakna Yohanes 10 dalam AlkitabTuhan Yesus menceritakan perumpamaan tentang gembala dan kawanan domba dalam Yohanes 10. Perumpamaan tersebut ditujukan untuk orang Farisi dan Yahudi. Dalam perumpamaan tersebut, disebutkan perbandingan gembala asli dan asli akan masuk melalui pintu, memanggil nama, menuntun, dan melindungi kawanan domba. Gembala asli bahkan rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi domba-dombanya. Sementara itu, gembala palsu hanya mencari keuntungan saja. Apabila ada bahaya yang mengancam, dia akan lari dan meninggalkan domba ini merujuk pada Tuhan Yesus Kristus sendiri yang merupakan gembala sejati bagi umat Kristiani. Tuhan Yesus memberikan perhatian, perlindungan, dan mengenal dekat seluruh umat-Nya layaknya gembala asli dan buku Janji Makna Natal yang Sejati oleh Michael Ross-Watson, Yohanes 10 juga menegaskan bahwa Yesus sebagai gembala juga datang untuk memberikan hidup, yaitu kehidupan persekutuan dengan Allah yang kekal atau tidak pernah berakhir. Ilustrasi Keluaran 20 Ayat 12 dalam Alkitab. Foto UnsplashKeluaran 20 ayat 12 dalam Alkitab menjadi bagian dari Sepuluh Perintah Allah atau Ten Commandments. Ini merupakan kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa sekaligus hukum paling tua umat Perintah Allah memuat aturan-aturan perilaku dasar manusia yang dikehendaki Tuhan Yesus Kristus. Perintah ini diberikan langsung oleh Tuhan Yesus kepada Musa yang saat itu memimpin bangsa Israel dan membebaskan mereka dari perbudakan garis besar, Sepuluh Perintah Allah merupakan inti moralitas agama Yahudi dan Kristen. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam buku Speeches that Changed the World tulisan Cambridge Editorial Partnership 2006.Kembali berbicara tentang Keluaran 20 ayat 12, ayat Alkitab tersebut membahas perilaku yang seharusnya dilakukan terhadap orangtua. Untuk membahas maknanya lebih mendalam, Anda bisa menyimak ulasan Keluaran 20 Ayat 12 dalam Alkitab. Foto UnsplashBunyi Keluaran 20 Ayat 12 dalam AlkitabSebelum membahas Keluaran 20 ayat 12 lebih jauh, ada baiknya untuk membaca ayat Alkitabnya terlebih dahulu. Berikut bunyi ayat Alkitab Keluaran 20 mengenai Sepuluh Perintah Allah atau Kesepuluh Firman1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.7 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.16 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu."Ilustrasi Keluaran 20 Ayat 12 dalam Alkitab. Foto UnsplashMakna Keluaran 20 Ayat 12 dalam AlkitabAlkitab dalam Keluaran 20 ayat 12 mengajarkan umat Nasrani untuk menghormati ayah dan ibu. Apabila menghormati mereka, umat akan mendapatkan umur panjang di tanah yang diberikan Tuhan Yesus “menghormati” dalam ayat Alkitab tersebut mencakup semua tindakan baik, mulai dari mengasihi orang tua dengan tulus, memberikan dukungan material, hormat, ketaatan, hingga mencegah kata-kata kasar atau tindakan yang menyakiti orangtua yang disinggung dalam Keluaran 20 ayat 12 merujuk pada mereka yang Tuhan Yesus tempatkan untuk membimbing dan terus-menerus mengingatkan serta mengajarkan jalan-jalan-Nya. Sebagaimana tercatat dalam buku Hermeneutik PL I oleh Serli Patasik, M. samping itu, umat Nasrani harus memahami bahwa kata penghormatan yang diberikan kepada orangtua tidak lebih daripada Tuhan. Namun, umat harus mencintai dan menghormati orangtua dalam yang Dibahas dalam Keluaran 20 ayat 12?Apa yang Dimaksud dengan Sepuluh Perintah Allah?Apa Saja Contoh Sepuluh Perintah Allah? Ayat Firman Tuhan Mengenai Larangan KorupsiDaftar Ayat Alkitab Membahas Tentang KorupsiKumpulan Ayat Alkitab LainnyaAyat Firman Tuhan Mengenai Larangan – Ayat Alkitab tentang korupsi. Korupsi, disebut juga rasuah adalah kata kerja yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, atau mmeutarbalikkan. Sebuah tindakan pejabat publik untuk menyalahgunakan sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi unsur-unsur seperti memberi atau menerima hadiah atau penyuapan, penggelapan dalam jabatan, pemerasan dalam jabatan, dan lain agama apapun, perbuatan korupsi bukanlah perbuatan yang dianjurkan. Justru, korupsi adalah hal yang sangat dilarang, termasuk dalam agama korupsi sama saja dengan berperilaku bohong. Padahal jelas-jelas umat Kristen dianjurkan untuk selalu bersikap jujur seperti yang telah dijelaskan dalam renungan rohani kristen tentang tersebut juga telah banyak dibahas pada ayat emas Alkitab atau firman Tuhan tentang korupsi. Anda bisa menyimak selengkapnya di pembahasan berikut Ayat Alkitab Membahas Tentang KorupsiTanpa banyak basa basi kembali, langsung saja silahkan simak pembahasan lengkap mengenai daftar kumpulan ayat Alkitab tentang korupsi di bawah janganlah kauterima, sebab suap membuat buta mata orang-orang yang melihat dan memutarbalikkan perkara orang-orang yang 238Janganlah memutarbalikkan keadilan, janganlah memandang bulu dan janganlah menerima suap, sebab suap membuat buta mata orang-orang bijaksana dan memutarbalikkan perkataan orang-orang yang 1619Terkutuklah orang yang menerima suap untuk menghilangkan nyawa seseorang yang tidak bersalah. Dan seluruh bangsa itu harus berkata Amin!Ulangan 2725Para pemimpinmu adalah pemberontak dan bersekongkol dengan pencuri. Semuanya suka menerima suap dan mengejar sogok. Mereka tidak membela hak anak-anak yatim, dan perkara janda-janda tidak sampai kepada mereka. Sebab itu demikianlah firman Tuhan, TUHAN semesta alam, Yang Mahakuat pelindung Israel; Ha, Aku akan melampiaskan dendam-Ku kepada para lawan-Ku, dan melakukan pembalasan kepada para 123-24Sungguh, pemerasan membodohkan orang berhikmat, dan uang suap merusakkan 77Celakalah mereka yang menjadi jago minum dan juara dalam mencampur minuman keras; yang membenarkan orang fasik karena suap dan yang memungkiri hak orang benar. Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah 522-24Padamu orang menerima suap untuk mencurahkan darah, engkau memungut bunga uang atau mengambil riba dan merugikan sesamamu dengan pemerasan, tetapi Aku kaulupakan, demikianlah firman Tuhan ALLAH&. Aku akan menyerakkan engkau di antara bangsa-bangsa dan menghamburkan engkau ke semua negeri dan Aku akan mengikis kenajisanmu dari 2212-15Kumpulan Ayat Alkitab LainnyaSelain pembahasan tentang korupsi, kami juga memiliki berbagai kumpulan ayat emas Alkitab atau firman Tuhan lainnya dalam kehidupan. Simak di bawah Alkitab Tentang Musik di GerejaDaftar Ayat Alkitab Tentang KedewasaanKumpulan Ayat Alkitab Tentang PertobatanAkhir KataItu dia pembahasan singkat mengenai ayat alkitab membahas tentang korupsi. Semoga dengan adanya ayat emas Alkitab atau firman Tuhan tentang korupsi bisa membuat kita menjauhi perbuatan buruk Doa Katolik untuk Kelancaran RezekiDoa Syafaat untuk Bangsa dan NegaraContoh Doa Kristen untuk Melunasi Hutang Salah satu alasan yang paling sering menyebabkan orang meninggalkan iman adalah keberadaan kejahatan di dunia, terutama dalam bentuknya yang paling akut dan sulit dipahami. Ketika hal-hal terjadi yang tampak jelas tidak adil dan tidak berarti; Ketika kita menghadapi situasi tragis di mana kita merasa tidak berdaya, pertanyaan yang kemudian muncul dengan sendirinya adalah bagaimana Tuhan mengizinkan hal ini? Mengapa Tuhan yang baik dan maha kuasa membiarkan kejahatan seperti itu terjadi? Mengapa orang-orang rendah hati yang sudah terbebani oleh kehidupan terpaksa menghadapi tragedi yang tidak terduga seperti bencana alam? Mengapa Tuhan tidak campur tangan? Kita membahas pertanyaan-pertanyaan ini bukan untuk opini publik atau orang-orang di sekitar kita, tetapi kepada Tuhan sendiri, karena kita mengakui Dia sebagai Pencipta dan Tuhan dunia. [1]Sampai batas tertentu, pertanyaan-pertanyaan ini berada di luar batas-batas Wahyu dan masuk ke dalam misteri Tuhan sendiri, karena pada akhirnya tidak ada satu pun dalam ciptaan yang berada di luar kebijaksanaan dan kehendak Tuhan. Sama seperti kita tidak dapat sepenuhnya memahami kebaikan Tuhan yang tak terbatas, kita juga tidak dapat memahami rencana-Nya sepenuhnya. Karenanya, ketika kita menghadapi kejahatan dan penderitaan, sikap terbaik adalah mempercayai penyerahan diri kepada Tuhan, yang selalu "tahu yang terbaik" dan dapat "memberi apa yang terbaik."Namun wajar jika kita harus mencoba menjelaskan misteri kejahatan yang tidak jelas, sehingga iman kita tidak padam oleh kenyataan pahit yang kita hadapi dalam hidup, tetapi terus menjadi terang bagi jalanku Mazmur 119 105 .Kejahatan berasal dari kebebasan yang diciptakanTuhan tidak menciptakan dunia tertutup yang hanya Dia sendiri yang dapat mengubah, Dia juga tidak menciptakan dunia yang sempurna. Sebaliknya Dia menciptakan dunia yang terbuka untuk banyak kemungkinan dan menjadi lebih sempurna dari waktu ke waktu. Dan Dia menciptakan pria dan wanita untuk menghuninya dan mewujudkannya melalui inisiatif pribadi mereka. Dia telah menciptakan kita cerdas dan bebas, dan memberi kita sarana untuk mengembangkan bakat kita. Dalam mewujudkan keberadaan kita, Tuhan “menguji kita”, mempercayakan kita tugas untuk melakukan semua kebaikan yang kita bisa. Dan ini seringkali merupakan tugas yang berat. Pakailah ini untuk berdagang sampai Aku datang kembali Lukas 1913, Yesus berkata dalam perumpamaan yang kita kenal baik, menjelaskan bahwa bakat kita tidak dimaksudkan untuk dikubur atau disembunyikan. Kita masing-masing dipanggil untuk menghasilkan buah dengan mengembangkan bakat yang telah kita terima. Tetapi cukup sering kita tidak melakukannya, atau bahkan melakukan yang sebaliknya kita dengan bebas memilih untuk melakukan apa yang salah, dan seringkali bersalah atas apa yang adalah kejahatan sejati yang harus kita takuti. Semua kejahatan lain di dunia, dengan satu atau lain cara, berasal dari manusia telah melakukannya sejak awal, sejak keputusan orang tua pertama kita, yang menjadi sumber utama dari semua kejahatan lainnya. Segala sesuatu yang jahat di dunia berasal dari penggunaan kebebasan yang salah arah, dari kemampuan kita untuk menghancurkan pekerjaan Tuhan di dalam diri kita sendiri, di orang lain dan di alam. Dengan melakukan itu kita menghilangkan diri kita dari Tuhan dan hati kita menjadi keruh. Kita bahkan bisa mengubah hidup kita sendiri atau orang lain menjadi "neraka" yang hidup. Dosa adalah kejahatan sejati yang harus kita takuti. Semua kejahatan lain di dunia, dengan satu atau lain cara, berasal dari sebagai cobaan atau pemurnianTetapi apakah kejahatan selalu merupakan akibat langsung dari kesalahan manusia? Pertama, kita perlu mengklarifikasi pengertian kejahatan. Sejatinya, kejahatan hanyalah “sisi kebalikan” dari kebaikan, sisi yang ditunjukkan dunia ketika kebaikan tidak ada. Ketika kebaikan yang seharusnya ada itu kurang, kejahatan muncul. Kejahatan sebenarnya adalah privasi, dan tidak memiliki entitas positif. “Kejahatan bukanlah sesuatu dengan sifatnya sendiri, keberadaannya sendiri, tetapi hanya negasi. Dan ketika saya mengambil langkah ke dalam kejahatan, saya meninggalkan alam perkembangan positif menjadi pendukung status parasit, korosi keberadaan dan negasi keberadaan. ”[2] Kita menderita ketika kita mengalami ketidakhadiran apapun. dari yang baik. Tentu saja, perbuatan bersalah apa pun baik perbuatan kita atau orang lain selalu menyebabkan kerugian. Namun demikian, setiap kali kita menderita kerugian itu belum tentu karena kita sendiri yang Kitab Suci, Kitab Ayub membahas masalah ini secara mendalam. Teman-teman Ayub ingin meyakinkan dia bahwa kemalangan yang Tuhan kirimkan kepadanya adalah akibat dari dosa-dosanya, ketidakadilan yang dilakukannya. Meskipun sering kali hal ini terjadi, karena kesalahan pantas mendapat hukuman baik pada tingkat manusia dan ilahi, kasus Ayub menunjukkan kepada kita bahwa yang adil dan tidak bersalah juga menderita. Merujuk pada kitab suci ini, Paus Santo Yohanes Paulus II menulis Meskipun benar bahwa penderitaan memiliki makna sebagai hukuman, namun jika dikaitkan dengan kesalahan, tidaklah benar bahwa semua penderitaan adalah akibat dari suatu kesalahan dan bersifat alamiah sebagai hukuman. [3] Penderitaan Ayub melambangkan cobaan untuk menguji imannya, yang membuatnya sangat dikuatkan. Kadang-kadang Tuhan menguji kita, tetapi Dia selalu memberi kita rahmat-Nya untuk menang dan menemukan cara untuk bertumbuh dalam cinta, yang merupakan makna tertinggi dari lain waktu, penderitaan memiliki makna sebagai pemurnian. Seperti yang terjadi dengan bangsa Israel pada zaman Musa, ketika bangsa itu tidak setia dan mudah berubah hati. Tuhan memurnikan mereka melalui perjalanan gurun yang panjang yang berlangsung selama bertahun-tahun, membimbing dan mengajar mereka sampai mereka siap memasuki Tanah Perjanjian dan mengakui kesetiaan Tuhan pada firman-Nya. Melalui Penyelenggaraan Ilahi, penderitaan sering kali memperoleh nilai pemurnian seperti ini. Banyak orang yang terjebak dalam kesibukan hidup dapat gagal menghadapi semua pertanyaan penting dalam hidup sampai penyakit, kemunduran keuangan atau keluarga, membawa mereka ke pencarian jiwa yang lebih dalam. Dan ini sering kali dapat mengarah pada perubahan, pertobatan, disertai dengan keterbukaan terhadap kebutuhan orang lain. Kemudian penderitaan juga menjadi bagian dari "pedagogi" Tuhan. Dia tidak ingin kita tersesat dalam perjalanan, membuang-buang waktu kita untuk mengejar kesenangan fana dan tujuan duniawi. Meskipun kehidupan setiap orang mencakup sejumlah kejahatan, jika kita percaya pada Tuhan, Penyelenggaraan ilahi-Nya dapat mengubah kejahatan ini menjadi sarana untuk mencapai kebaikan sejati tertulis di alamIni juga menjelaskan arti dari apa yang kita sebut sebagai "penderitaan alamiah" - penderitaan yang tampaknya "tertulis" di dunia sekitar kita. Misalnya, kelelahan yang menyertai pertumbuhan kita saat kita berusaha untuk mengenal dunia lebih baik dan membuat kemajuan; perjalanan dari semua makhluk, yang menua dan mati; kurangnya harmoni di alam, terlihat pada gempa bumi dan tsunami yang menghancurkan tatanan penciptaan. Ini adalah penderitaan yang tidak dapat kita hindari atau kendalikan; mereka, seolah-olah, tertulis di kita merenungkan sifat yang memberontak dan menyebabkan kehancuran yang meluas dan tanpa pandang bulu, tanpa memperhatikan keadilan, kita dapat melihat gambar dunia yang menolak untuk membiarkan Tuhan memerintaKadang-kadang kejahatan ini diperlukan untuk hal-hal baik yang akan datang. Santo Thomas Aquinas memberikan contoh seekor singa yang untuk mendapatkan makanan mengejar rusa atau hewan lain. [4] Namun, seringkali kebaikan yang diakibatkan bencana alam tersembunyi dari kita. Tidak mudah untuk memahami mengapa Tuhan mengizinkan bencana, atau mengapa Dia menciptakan alam semesta di mana kehancuran diberikan kekuasaan bebas, dan yang terkadang tampaknya tidak diatur oleh Kebaikan dan penjelasan yang mungkin adalah bahwa, dalam rencana penciptaan Tuhan, kehancuran yang terlibat dalam kejahatan dan bencana alam berhubungan dengan keinginan bebas kita dan kapasitas kita untuk menolak Tuhan, jika hanya sebagai gambaran dari kerusakan yang diakibatkan ketika kita memisahkan diri material tempat kita hidup dan yang begitu sering menggerakkan kita karena keindahannya, juga bisa menjadi tempat yang menakutkan dan merusak, seperti hati kita, yang dibuat untuk mencintai Tuhan dan memiliki surga di dalamnya, bisa menjadi tempat yang menyedihkan dan gelap - jika kita berhenti bergumul dan memberikan kuasa bebas pada benih yang ditaburkan iblis. Jadi ketika kita merenungkan sifat yang memberontak dan menyebabkan kehancuran yang meluas dan tanpa pandang bulu, tanpa memperhatikan keadilan, kita dapat melihat gambar dunia yang menolak untuk membiarkan Tuhan memerintah dan hati yang menolak cinta dan keadilan Tuhan. Ikatan intim antara dunia ciptaan dan manusia, yang ditempatkan di atasnya untuk merawatnya lihat Kejadian 215, juga dapat dilihat tercermin dalam kekacauan umat manusia, segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin Roma 822, karena ciptaan juga ikut serta dalam rencana penciptaan dan penebusan Allah. Ciptaan juga dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah Roma 821.Penderitaan penebusanTentu saja, arti kejahatan diterangi sepenuhnya hanya oleh Salib Kristus. Dan bersama dengan Salib, Kebangkitan. Salib Kristus menunjukkan kepada kita bahwa penderitaan bisa menjadi tanda dan bukti cinta. Apalagi itu bisa menjadi jalan untuk menghancurkan dosa. Karena di kayu Salib Yesus, kasih Tuhan menghapus dosa dunia. Dosa tidak memiliki perlawanan terhadap cinta yang merendahkan dirinya sendiri dan merendahkan dirinya demi kebaikan orang berdosa. Seperti yang dikatakan seorang tokoh dalam novel Dostoevsky “kerendahan hati yang penuh kasih adalah kekuatan yang luar biasa, yang terkuat dari semuanya; tidak ada yang seperti itu. ”[5]Di kayu Salib, penderitaan Yesus adalah penebusan karena kasih-Nya kepada Bapa dan umat manusia tidak mundur sebelum penolakan dan ketidakadilan manusia. Dengan penyerahan diri sepenuhnya, Dia memberikan hidupnya untuk orang-orang berdosa. Dengan demikian Salib-Nya menjadi sumber kehidupan bagi kita juga bisa menjadi penebusan, ketika itu berasal dari cinta dan diubah oleh cinta. Kemudian mereka adalah bagian dari Salib Kristus. Seperti yang diajarkan Santo Josemaria, penderitaan adalah sumber kehidupan kehidupan batin dan rahmat untuk diri sendiri dan orang lain. [6] Bukan penderitaan itu sendiri yang menebus, tetapi cinta yang pada tingkat manusiawi, cinta memiliki kapasitas untuk mengubah hidup seorang ibu yang sepenuhnya berusaha untuk kebahagiaan anak-anaknya; seorang saudara yang mengorbankan dirinya untuk saudara laki-lakinya yang membutuhkan; seorang prajurit yang mempertaruhkan nyawanya untuk mereka yang ada di peletonnya. Ketika cinta seperti itu dimotivasi dan dilandasi oleh iman, maka selain menjadi sesuatu yang indah, juga ilahi. Itu terlaksana di Salib dan merupakan saluran kasih karunia yang Kristus menangkan bagi kita. Di sana kejahatan diubah menjadi kebaikan melalui tindakan Roh Kudus, Karunia yang berasal dari Salib trufSelain semua yang telah disampaikan hingga kini dalam mencoba untuk menjelaskan, sejauh mungkin, arti kejahatan, kita dapat menambahkan di sini pertimbangan yang menentukan. Meskipun kejahatan adalah realitas nyata dalam kehidupan kita di bumi ini, Tuhan memegang "kartu truf"; Ini adalah langkah terakhir dalam semua yang mengacu pada kehidupan setiap orang. Kasih-Nya yang maha kuasa itulah harapan sejati dunia – Cinta yang juga terwujud dalam Kebangkitan peduli seberapa besar dan sulitnya tragedi kehidupan yang mungkin terjadi, kekuatan kreatif dan re-kreatif Tuhan jauh lebih besar. Hidup adalah waktu ujian; setelah selesai, apa yang definitif dimulai. Dunia ini bersifat sementara. Ini seperti berlatih untuk konser. Mungkin seseorang lupa instrumennya, yang lain tidak mempelajari bagiannya dan yang ketiga tidak selaras. Tapi itulah mengapa dibutuhkan latihan. Ini adalah waktu untuk penyesuaian, untuk penyelarasan instrumen, untuk belajar mengikuti konduktor. Kemudian akhirnya tibalah hari besar ketika semua akhirnya siap. Konser berlangsung di aula yang megah di tengah ketegangan kegembiraan dan Kristus menunjukkan kepada kita tidak hanya kasih Tuhan tetapi juga kuasa-Nya kuasa-Nya untuk membayar kita kembali berlipat ganda atas ketidakadilan yang diterima, karena ketika tampaknya Tuhan tidak hadir, karena ketika Dia membiarkan kejahatan menang dan penderitaan melampaui apa yang dapat kita lihat maknanya. Yesus juga mengalami pengabaian ini lihat Markus 1534. Tetapi penderitaan karena cinta-Nya di kayu Salib diikuti oleh kemuliaan kekal. Kitab Wahyu, kitab terakhir dalam Kitab Suci, berbicara tentang Tuhan yang akan menghapus segala air mata Wahyu 21 4. Karena Dia akan membuat segala sesuatu menjadi baru lihat Wahyu 21 5, dengan kebahagiaan yang kita dapat membantu mereka yang menderita?Seringkali kita merasa tidak berdaya ketika dihadapkan dengan penderitaan orang lain dan hanya dapat mencoba melakukan apa yang dilakukan oleh orang Samaria yang baik hati lihat Luk 10 25-37. Kita bisa menawarkan kasih sayang kita, mendengarkan dengan penuh simpati, menemani; artinya, kita dapat menolak untuk “lewat di sisi lain” tanpa menunjukkan kepedulian. Beberapa lukisan terkenal menampilkan orang Samaria yang baik hati dan pria yang diserang dengan wajah yang sama. Kita dapat melihat di sini Kristus, yang menyembuhkan dan juga disembuhkan. Masing-masing dari kita adalah atau dapat menjadi orang Samaria yang baik hati yang menyembuhkan luka orang lain; pada saat itu kita adalah Kristus untuk orang lain. Tapi terkadang kita juga perlu disembuhkan karena ada sesuatu yang melukai kita kita memasang muka masam, menjawab seseorang dengan tiba-tiba, ditinggalkan oleh seorang teman… Dan kita perlu disembuhkan oleh seorang Samaria yang baik, yang mungkin adalah Kristus sendiri ketika kita mencari Dia dalam doa, atau seseorang di samping kita yang menjadi Kristus ketika orang itu mendengarkan kita. Dan kita bisa menjadi Kristus bagi orang lain, karena kita masing-masing diciptakan menurut gambar dan rupa selalu menjadi misteri, tetapi sebuah misteri yang melalui tindakan penyelamatan Tuhan membuka kita untuk kebutuhan orang lain “Di mana-mana ada anak-anak terlantar, entah karena mereka ditelantarkan saat lahir atau karena kehidupan meninggalkan mereka… keluarga mereka, orang tua mereka, sehingga mereka tidak menerima kasih sayang dari keluarga mereka. Bagaimana mereka bisa lepas dari pengalaman negatif ditinggalkan, jauh dari cinta? Hanya ada satu solusi untuk pengalaman-pengalaman ini berikan apa yang tidak Anda terima. Jika Anda tidak menerima pengertian, bersikaplah pengertian dengan orang lain. Jika Anda tidak menerima cinta, cintai orang lain. Jika Anda merasakan sakitnya kesendirian, dekati orang-orang yang sendirian. Daging dan darah disembuhkan oleh daging dan darah, dan Tuhan menjadi daging untuk menyembuhkan kita. Mari kita melakukan hal yang sama untuk orang lain. ”[7]Banyak orang merasakan belaian Tuhan justru pada saat-saat tersulit mereka. Para penderita kusta menerima belaian dari Santa Teresa dari Kalkuta; orang-orang yang menderita tuberkulosis dihibur secara material dan spiritual oleh Santo Josemaria; mereka yang akan meninggal diperlakukan dengan cinta dan hormat oleh Santo Camillus dari Lellis. Contoh-contoh seperti itu juga memberi tahu kita sesuatu tentang misteri penderitaan dalam keberadaan manusia. Ini adalah kesempatan bagi cinta untuk berkembang dengan kuat jika rahmat Tuhan dirangkul, yang memulihkan martabat bahkan ke situasi yang paling ekstrim Ducay[1] Bdk. John Paul II, Surat Apostolik Salvifici Doloris On the Christian Meaning of Suffering, no. 9.[2] Bdk. Jospeh Ratzinger, God and the World, Believing and Living in Our Era, Barcelona, 2005, p. 128.[3] John Paul II, Apostolic Letter Salvifici Doloris, no. 11.[4] Bdk. S. Th., I, q 19 a. 9 c.[5] The Brothers Karamazov.[6] Bdk. Saint Josemaria, The Way of the Cross, Station XII.[7] Pope Francis, Address at Kerasani Stadium, Nairobi, 27 November 2015.

ayat alkitab tentang mencuri